LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang pemudik asal Palembang meninggal dunia sesaat turun dari bus di atas kapal di Pelabuhan Bakauheni.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan, dr Wahyu Wibisana, membenarkan adanya pemudik meninggal dunia tersebut.
Pemudik itu bernama Yuslah (67), warga Palembang. Ia hendak pulang ke Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca juga: Puncak Arus Balik, 159.681 Pemudik Menyeberang dari Bakauheni
Dari keterangan yang dihimpun Posko IDI Lampung Selatan, almarhumah meninggal dunia di atas KMP Trimas yang sedang sandar di Dermaga 1 Reguler Pelabuhan Bakauheni.
"Saat dibawa ke Posko IDI, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Wahyu ditemui di Posko IDI, Senin siang.
Kronologi kejadian ini berawal saat almarhumah turun dari bus yang sudah masuk ke dalam kapal untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak.
"Ternyata begitu turun dari tangga bus, yang bersangkutan sempoyongan lalu ditolong oleh anaknya kemudian dibantu paramedis yang ada di kapal," beber Wahyu.
Baca juga: Puncak Arus Balik, 18.461 Pemudik Naik Kereta Api Tiba di Surabaya
Oleh petugas, pemudik tersebut dibawa ke Posko IDI yang ada di depan anjungan tiket dermaga reguler.
Terkait penyebab kematian, Wahyu mengatakan, tidak bisa memberikan keterangan secara detail.
"Tidak ada catatan medis dari almarhum. Tapi berdasarkan informasi keluarga bahwa tidak dalam kondisi sakit," katanya.
Jenazah pemudik itu kemudian dibawa ke RS Bob Bazar untuk disemayamkan.
Terkait kesehatan pemudik selama arus mudik dan balik, Wahyu mengatakan, sudah ada ratusan orang yang berobat di Posko IDI Lampung Selatan.
Total pemudik yang berobat sebanyak 236 orang.
"Banyak keluhan gangguan pernapasan, kelelahan, dan sakit di perjalanan," ucap dia.
Mengingat momen arus balik masih terlihat ramai pada H+3, Wahyu mengimbau pemudik menjaga kesehatan selama perjalanan.
"Jangan lupa makan dan minum cukup. Jangan kurang tidur, di kapal manfaatkan untuk istirahat," beber dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.