Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Pejalan Kaki Kelelahan Berjalan 3 Km di "Gangway" Pelabuhan Merak

Kompas.com - 14/04/2024, 21:56 WIB
Rasyid Ridho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CILEGON, KOMPAS.com - Gelombang pemudik pejalan kaki tiba di dermaga reguler Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten setelah berlayar dari Pelabuhan Bakauheni.

Pemudik pejalan kaki mengalami peningkatan pada Minggu (14/4/2024) atau H+3 Lebaran 2024.

Pantauan Kompas.com pukul 17.30-18.30 WIB, ribuan pemudik memadati "gangway" dermaga 1, 2 dan 3.

Baca juga: Baru 27 Persen Pemudik Balik ke Pulau Jawa dari Sumatera melalui Pelabuhan Merak

Terlihat sejumlah pemudik yang tiba di Pelabuhan Merak menuju Terminal Terpadu Merak beristirahat di Mal Sosoro beristirahat.

Mereka kelelahan setelah berjalan sekitar 3 kilometer dari dermaga 3 ke terminal bus melalui gangway.

Ditambah, sejumlah pemudik juga harus membawa barang bawaan banyak seperti koper, tas, kardus dan oleh-oleh dari kampung halamannya di Sumatera.

"Dari dermaga 3 ke sini, jauh banget, ditambah bawa barang-barang, capek saya," kata salah satu pemudik dari Lampung ke Tangerang, Giri (52) kepada wartawan di Mal Sosoro Pelabuhan Merak, Minggu.

Saat tiba di dermaga reguler, Giri mengaku tak menemukan adanya troli atau kereta dorong untuk meringankan beban membawa barang-barang.

Padahal, PT ASDP telah menyiapkan troli untuk mengurangi beban pengguna jasa berjalan di gangway.

"Terus di sana enggak ada trolli untuk bawa barang-barang, cuma ada di sini (Mal Sosoro) harusnya di sana (di dermaga reguler) ada juga," ujar dia.

Saat keluarganya berjalan di gangway, Giri mengaku melihat ada seorang wanita pingsan diduga kelelahan setelah melakukan pelayaran dari Bakauheni ke Merak.

"Tadi ada ibu-ibu yang pingsan juga satu orang. Lagian kalau ibu-ibu pasti kecapean bawa barang-barang, saya juga kelelahan," ujar dia.

Meski begitu, Giri mengakui fasilitas yang disediakan oleh pengelola pelabuhan lebih baik dan nyaman dibandingkan sebelumnya.

Saat ini, kata Giri, sudah dipasang kipas angin disepanjang gangway.

"Sebenarnya lebih nyaman akses yang sekarang, cuma itu jaraknya jauh. Kalau bisa di sana ada AC, jangan kipas, ini mah udah jauh hawanya panas," tandas dia.

Baca juga: Kakorlantas: Sumsel-Merak Lancar, Turun dari Kapal Jangan Ngebut

Pemudik pejalan kaki lainnya, Andreas (38) mengaku akan memilih melanjutkan perjalanan dari Pelabuhan Merak menuju Bekasi menggunakan kereta api.

"Baru keluar dari kapal, abis mudik dari Bandar Lampung, mau pulang ke Bekasi naik kereta," kata dia.

Andreas mengaku kewalahan membawa barang dari dermaga 3 hingga ke stasiun Merak.

Meski begitu, Ia bersama 5 orang keluarganya tetap menikmati perjalanan mudik dan balik tahun ini.

"Sudah lama engga mudik, baru tahun ini mudik lagi karena lebaran tahun kemarin ke rumah orang tua istri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Jokowi: Harus Relokasi, Tak Mungkin Pembangunan di Jalur Bahaya Marapi

Regional
Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Sopir Mobil yang Terbakar di Banyumas Masih Misterius, Sempat Terekam Berjalan Santai Menjauhi TKP

Regional
Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL

Regional
Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Regional
Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Masuk Musim Kemarau, 80 KK di Semarang Kekurangan Air Bersih

Regional
Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Bocah 14 Tahun di Bali Diperkosa 3 Pria Dewasa di Hotel, Korban Kenal Pelaku di Medsos

Regional
Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Viral, Unggahan Website Resmi Pemkot Posting Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Ini Penjelasan Kominfo

Regional
Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com