Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Ada 4 Keluarga Melakukan Ante Mortem Korban Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek

Kompas.com - 08/04/2024, 18:41 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, saat ini sudah ada empat keluarga yang melakukan kegiatan ante mortem di Pos DVI Polda Jawa Barat, di Instalasi Forensik RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

Kapolri menyebut, saat ini pihaknya tengah melakukan identifikasi korban tewas.

Pihaknya tengah berupaya mendapatkan ciri-ciri korban meninggal yang menderita luka cukup berat.

Sehingga, kata dia, perlu dilakukan langkah post mortem terhadap 12 jenazah korban kecelakaan di kilometer 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek yang terdiri dari 7 pria dan 5 perempuan.

Baca juga: Kecelakaan Maut di Km 58 Tol Japek, Kapolri Akan Kunjungi RSUD Karawang Sore Ini

"Sudah ada empat keluarga yang saat ini sedang melaksanakan kegiatan ante mortem, dan sisanya tentunya sedang kami tunggu. Dan kami berupaya untuk segera menghubungi dari keluarga korban," kata Sigit, di Instalasi Forensik RSUD Karawang, Senin (8/4/2024) sore.

Saat ini, kata dia, tengah proses mengambil jaringan tubuh maupun DNA untuk mengetahui identitas korban. Setelah teridentifikasi, jasad korban akan langsung diserahkan kepada keluarga.

Dari properti kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan, didapat dua identitas korban.

"Kemudian dikenali identitas sekaligus sudah kita hubungi keluarga, ada satu berasal dari Ciamis dan satu berasal dari Bogor," ujar Kapolri.

Dalam kesempatan itu, Kapolri juga menyampaikan bela sungkawa atas kecelakaan yang menewaskan 12 orang penumpang mobil Gran Max B 1635 BKT itu.

"Pertama tama kami ucapkan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas peristiwa yang terjadi apalagi di situasi mudik," kata dia.

Baca juga: Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek, Polisi Bawa 12 Kantong Mayat ke RSUD Karawang

Diberitakan sebelumnya, 12 orang tewas akibat kecelakaan di Km 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024).

Seluruhnya merupakan penumpang mobil Gran Max B 1635 BKT. Ada tiga kendaraan yang terlibat, yakni Gran Max, Bus Primajasa, dan Terios.

Dua korban luka merupakan penumpang dan kondektur Bus Primajasa. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Rosela, Karawang.

Polisi diketahui telah memeriksa sekitar 7 orang saksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nakhoda Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan di Jambi Jadi Tersangka

Nakhoda Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan di Jambi Jadi Tersangka

Regional
Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Regional
Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Kembalikan Kejayaan Petani Tebu, Bupati Blora Minta Pengurus Baru APTRI Jalin Sinergi

Regional
Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Dugaan Manipulasi RUPS Bank Sumsel Babel, Eks Walkot Palembang Diperiksa

Regional
Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Diwakili 19 PAC, Ngesti Nugraha Ambil Formulir Bakal Calon Bupati di PDI-P Kabupaten Semarang

Regional
Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Kendarai Mobil Tangki Ugal-ugalan dan Viral di Medsos, Sopir di Kupang Ditangkap Polisi

Regional
Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Turun Jabatan Jadi Plh Gubernur Banten, Al Muktabar Buka Suara

Regional
2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

2 Bocah SD di Lombok Diduga Diperkosa 5 Orang, 2 Terduga Pelaku Masih di Bawah Umur

Regional
Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Hingga April 2024, 5.700 Warga Jateng Terserang DBD dan 148 Meninggal

Regional
Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Jalur Pantura Karangtengah Demak Masih Perbaikan, Ini Alternatif Saat Macet

Regional
Beli Barang 'Branded' Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Beli Barang "Branded" Pakai Uang Narkoba, Selebgram Adelia Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Dugaan Korupsi Pipa Gas Rp 3,9 Miliar, 4 Pejabat BUMD Palembang Jadi Tersangka

Regional
Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Dendam Pernah Dihukum, Santri Tega Tusuk Ustazah di Ponpes Palangkaraya hingga Tewas

Regional
177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

177.600 Benih Lobster asal Jabar Diselundupkan ke Singapura lewat Babel

Regional
Soal Larangan 'Study Tour', Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Soal Larangan "Study Tour", Begini Respons Sejumlah Kepala Sekolah di Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com