Dalam surat itu juga, tertulis Kapolres Belu yang dituding melindungi perjudian di Kabupaten Belu, asal ada setoran jelas. Perjudian marak di berbagai tempat termasuk dalam pasar.
"Demikian curahan hati kami, kami bersuara atas nama semua pelaku usaha di Kabupaten Belu, karena ketakutan akan diintimidasi lebih kejam dari kondisi saat ini, bila mereka mengetahui ada yang melaporkan sehingga pelapor tersebut tidak bisa lagi melanjutkan usaha di Belu. Biarlah dengan surat ini semua orang di Belu dan di Indonesia tahu betapa bobrok dan hancurnya institusi ini," tulisnya.
Hingga saat ini, belum diketahui, siapa pengusaha yang membuat surat tersebut. Surat itu hanya tertulis pengirimnya dari pelaku usaha dan masyarakat yang tertindas.
Kepala Kepolisian Resor Belu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, membantah tudingan itu.
"Itu hoaks," kata Richo kepada Kompas.com melalui pesan multimedia, Jumat pagi.
Menurut Richo, surat terbuka yang menyudutkan namanya tidak jelas sumbernya dan isinya fitnah.
Richo menyebut, surat itu disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan mendiskreditkan Kapolres Belu.
"Hal ini karena Kapolres Belu beserta jajarannya sangat dekat dengan masyarakat, sehingga ada pihak-pihak yang tidak menginginkan hal tersebut. Polri tetap bersama masyarakat," ucap Richo.
Secara terpisah, Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Kepolisian Daerah NTT, Komisaris Besar Polisi (Kombespol) Dominicus Savio Yempormase, masih mendalami informasi itu.
"Kita dalami info tersebut dan kami berharap ada yang mau berikan informasi," kata Dominicus singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.