Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Kompas.com - 28/03/2024, 15:13 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


DEMAK, KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, belum sepenuhnya surut. Salah satunya terjadi di Desa Wonorejo, Kamis (28/3/2024).

Sampai saat ini, setidaknya 8 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Demak masih tergenang banjir.

Di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar genangan air bervariatif, mulai dari 15-50 sentimeter.

Banjir juga masih menggenangi Balai Desa Wonorejo, sebagai pusat pemerintahan wilayah setempat.

Baca juga: Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Warga Desa Wonorejo, Subiyono (65) mengatakan, keadaan rumahnya yang berdekatan dengan jalur Pantura Demak-Kudus sudah surut dua hari terakhir.

Saat ini menyisakan lumpur di lantai rumah yang terbawa banjir pada Minggu (17/3/2024) lalu.

"Alhamdulillah surut, sana (pemukiman) masih dalam, ada 50 (sentimeter," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis.

Baca juga: Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja


Daerah yang terakhir kering

Pelajar menerjang banjir di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Selasa (19/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Pelajar menerjang banjir di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Selasa (19/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Kata Subiyono, di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo selalu menjadi daerah yang terakhir kering saat banjir lantaran saluran drainase tidak memenuhi kapasitas.

"Cekung desanya, itu saluran air juga tidak tinggi, jadi lama surutnya. Perlu disedot terus," terangnya.

Warga lainnya, Siti Zumrotun (51) mengaku sampai saat ini masih mengungsi di rumah saudaranya di Kabupaten Kudus.

Menurutnya, ini merupakan kali ketiga ia menengok rumahnya yang berada di Desa Wonorejo RT 01 RW 02.

"Belum pulang, ini mau ke sana dulu nanti kembali lagi (ke Kudus)," paparnya.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Siti mengaku tidak tahu untuk kondisi rumahnya saat ini. Namun tempo hari saat ia pulang, banjir masih sekitar 50 sentimeter.

"Dari kerja nengok rumah sebentar, kemarin sebetis," tandasnya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, banjir yang sempat meluas ke 126 desa kini masih tersisa di 8 desa di Kabupaten Demak yang tersebar di 4 kecamatan.

"Banjir berdampak ke 40.354 KK dan 1.491 mengungsi," ujar Kepala BPBD Demak Agus Nugroho, Kamis.

Adapun wilayah terdampak saat ini yaitu, Kecamatan Karanganyar: Desa Wonorejo dan Desa Wonoketingal.

Kecamatan Bonang: Desa Sumberejo, Desa Karangrejo, dan Desa Kembangan dan Kecamatan Karangtengah: Desa Dukun.

Serta Kecamatan Sayung: Desa Sayung dan Desa Loireng.

Baca juga: Update Banjir Demak: 4 Kecamatan Masih Terdampak, 1.491 Orang Mengungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com