Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kasus Korupsi, Lebih dari 100 Karyawan Smelter Timah Dirumahkan

Kompas.com - 27/03/2024, 15:04 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com-Pengusutan kasus korupsi tata niaga pertimahan yang dilakukan kejaksaan di Kepulauan Bangka Belitung mulai terasa dampaknya dari sektor lapangan kerja.

Banyak smelter yang berhenti beroperasi sehingga karyawannya terpaksa dirumahkan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemprov Kepulauan Bangka Belitung Elius Gani tak menampik perihal adanya pemutusan kerja karyawan smelter.

"Laporan pasti jumlahnya belum ada ya, tapi diperkirakan ada 100-an orang," kata Elius seusai forum fiskal regional di Pangkalpinang, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Profil Helena Lim, Crazy Rich PIK Tersangka Kasus Korupsi Komoditas Timah

Elius menuturkan, para pekerja yang menganggur sebagai dampak sejumlah smelter yang berhenti beroperasi.

Namun sejauh ini tidak semua pekerja yang langsung terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Sebagian berstatus dirumahkan karena tempat mereka bekerja tidak beroperasi.

"Bagi yang dirumahkan ini sewaktu-waktu bisa dipanggil lagi, jadi mereka belum resmi PHK," ujar Elius.

Dinas kata Elius tetap terbuka untuk menerima laporan terkait pemberhentian para karyawan smelter. Nanti juga dilakukan mediasi jika ada hak-hak pekerja yang belum terpenuhi.

"Dari dinas kabupaten/kota akan mediasi," ujar Elius.

Masalah PHK, kata Elius menjadi perhatian pemerintah daerah karena di satu sisi masih banyak angkatan kerja yang belum terserap.

Baca juga: Helena Lim Langsung Ditahan Usai Berstatus Tersangka Kasus Korupsi Komoditas Timah

Tercatat 21,1 persen pengangguran terbuka di Bangka Belitung yang dominan disumbang lulusan universitas.

Menurut Elius, pemerintah daerah terus berupaya menghubungkan para pencari kerja dengan lapangan kerja.

Salah satunya dengan pembukaan bursa tenaga kerja yang melibatkan banyak perusahaan.

Sementara untuk membangun lapangan usaha baru, ibarat gayung belum bersambut.

"Kita terus mempromosikan produk unggulan dan usaha-usaha kreatif dari potensi yang ada. Tapi ini kembali lagi pada investornya," beber Elius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com