"Malah lebih dalam (banjir kedua). Tapi ya aneh Pak Jokowi (nggak datang)," ujarnya.
Banjir sebab tanggul jebol di Sungai Wulan disebut-sebut lebih dahsyat dan mengalir seperti ombak dan membawa lumpur.
"Airnya itu seperti ikan lumba-lumba, melompat langsung wusss," katanya.
Pasca banjir surut, Sunarti dan para pengungsian di Kudus lainnya kembali untuk menilik rumah dan bersih-bersih.
Sedangkan untuk kebutuhan ekonomi ke depan, Sunarti hanya bisa berharap dari anak-anak.
"Ya anak-anak ya membantu, sudah tua anak-anak yang ngebantu," beber dia.
Meskipun diterjang banjir dua kali, ia mengaku menerima dan menganggap semua cobaan dari yang maha kuasa.
Baca juga: Banjir Demak, 230 Sarana Ibadah Terdampak dan Ribuan Orang Masih Mengungsi
"Sudah menerima, memang baru diuji Allah. Semoga bisa menjalani ibadah puasa dan lain-lain," tuturnya.
Sunarti berharap, dalam kondisi seperti ini pemerintah juga turut memperhatikan masyarakat untuk menengok warga terdampak.
"Ya menengok ke bawah, Pak Jokowi kemarin itu harusnya yang banjirnya lebih. Tidak minta parah, tapi kan Allah ngasih begitu," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.