DEMAK, KOMPAS.com - Banjir di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), berangsur surut, Senin (25/3/2024).
Momen itu dimanfaatkan oleh warga yang mengungsi di Kabupaten Kudus untuk menengok rumah sembari bersih-bersih.
Pantauan lokasi pukul 16.00 WIB, sejumlah warga tampak membersihkan perabot yang bercampur lumpur dan area sekitar rumah.
Baca juga: 100 Km Jalan Provinsi di Jateng Rusak akibat Banjir, Perbaikan Ditargetkan Selesai H-7 Lebaran
Salah satunya Sunarti (62), warga Dukuh Megarsari, Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar.
Dia pulang untuk mencuci perabot rumah yang bercampur lumpur di sungai lantaran air bersih belum mengalir. Setelahnya, ia akan kembali ke pengungsian di Kudus lantaran listrik juga belum dinyalakan.
"Ini pulang bersih-bersih, nanti kembali lagi ke pengungsian, listrik belum hidup, air belum hidup pam," katanya kepada Kompas.com.
Menurutnya, banjir terjadi karena jebolnya tanggul Sungai Wulan pada Minggu (17/3/2024). Bahkan ketinggian air di kampunya mencapai 3 meter.
Untuk itu, ia terpaksa mengungsi ke Kabupaten Kudus sebagai wilayah terdekat untuk kedua kalinya, seperti insiden banjir Februari lalu.
Saat ini sebagian besar di Desa Karanganyar sudah surut. Namun masih terdapat beberapa titik yang tergenang air.
"Itu sebagian masih ada genangan - genangan lumpur," katanya.
Sementara, Mukaromah (45) warga Desa Karanganyar mengatakan selama banjir mengungsi di rumah saudara Kabupaten Kudus.
"Nanti pulang ke sana lagi, ini nengok," katanya.
Dia menyebutkan, kondisi rumah berantakan, bahkan lebih parah dari banjir Februari 2024 lalu.
"Seperti kapal pecah, berantakan semua campur lumpur. Ini mau bersih-bersih," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.