“Apalagi ini bulan suci Ramadan, mari sama-sama kita memfasilitasi tempat untuk mereka kalau kita tidak bisa berbuat lebih untuk mereka tidak masalah. Intinya kita jangan menolak mereka,” ujar Rona.
Baca juga: Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Aceh
Ia pun merasa kecewa karena banyak masyarakat Aceh yang percaya dengan informasi yang berseliweran di media sosial tentang pengungsi Rohingya yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
“Jadi saya melihat manusianya saja, jangan masyarakat termakan berita-berita hoaks di luar sana,” lanjutnya.
Ketua Perkumpulan Suaka Indonesia, Atika Yuanita Paraswaty, mengatakan makin banyak sentimen negatif terhadap pengungsi Rohingya menyusul gelombang kedatangan mereka di Indonesia.
Menurut Atika, seringkali masyarakat sudah memiliki persepsi buruk terhadap pengungsi Rohingya, sehingga reaksi pertama mereka adalah penolakan.
“Sebenarnya sudah banyak disinformasi. Padahal, kita seharusnya mengetahui dulu kondisi Rohingya, bahkan dari permasalahan akarnya sampai mereka juga di perjalanan dan tiba di Indonesia,” ungkap Atika.
Ia berharap pemerintah setempat dan pihak berwenang dapat menjamin keamanan para pengungsi sebab mereka sangat rentan terhadap kriminalisasi dan aksi penolakan masyarakat.
Baca juga: Kapal Terbalik, Pengungsi Rohingya Selamat Ditampung Sementara di Kantor Camat
“Penanganan pengungsi ini tidak bisa hanya tanggung jawab satu pihak saja tapi memang ini kami sebutnya memang burden sharing dan ini harus dibagi peran-perannya. Bahkan di Perpres [Nomor 125 Tahun 2016] pun sudah seperti itu,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengatakan inilah pertama kalinya Basarnas turun untuk membantu menyelamatkan pengungsi Rohingya yang kecelakaan di tengah laut.
“Ini juga menjadi hal yang positif dan progresif. Kekhawatiran kami juga, di sisi lain, selain ada kekhawatiran dari nelayan, nanti mereka akan ditempatkan di mana.
“Jangan sampai ada lempar tanggung jawab antara Pemda dan juga satgas PPLN [Penanganan Pengungsi Luar Negeri],” kata Atika.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banda Aceh, Al Hussain, mengatakan bahwa operasi pencarian terhadap kapal pengungsi Rohingya yang terbalik di perairan Aceh Barat sudah berjalan hingga Kamis (21/03) pukul 03.00 WIB dan dilanjutkan kembali pada pukul 07.00 WIB
“Kapal SAR Kresna kembali melanjutkan pencarian dengan area pencarian berada 28 nautical mile dari pelabuhan Meulaboh dengan hitting 296 derajat dengan luas area pencarian pada hari ini sekitar 200 nautical mile dan tidak jauh dari lokasi kejadian kecelakaan,” ujar Al Hussain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.