Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kapal yang Bawa Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Aceh Barat...

Kompas.com - 22/03/2024, 12:22 WIB
Rachmawati

Editor

Kasi Operasi dan siaga Basarnas Banda Aceh, M. Fathur Rahma, mengatakan bahwa proses evakuasi berlangsung selama tiga jam. Proses evakuasi cukup sulit lantaran hanya menggunakan satu kapal, katanya.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 69 Orang Rohingya yang Terapung di Laut

“Alhamdulillah berdasarkan luas area SAR map yang kita petakan pada hari ini membuahkan hasil, mendapat korban dan berhasil kita evakuasi dengan selamat sebanyak 69 orang,” ujar Fathur.

Anggota staf Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia mengatakan jumlah pengungsi di dalam kapal itu sebanyak 142 orang, merujuk informasi dari pengungsi yang selamat. Namun, hanya 75 yang berhasil diselamatkan.

Namun, ketika ditanya terkait nasib pengungsi lainnya, Fathur mengatakan: “Kami hanya melakukan evakuasi dan tidak menemukan adanya laporan bahwa terdapat korban yang meninggal dunia di atas kapal yang kita lakukan evakuasi."

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Camat Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, M. Asmiruddin Al Nur, mengatakan kepada BBC News Indonesia bahwa saat ditemukan, kondisi mereka cukup lemah karena mengalami dehidrasi setelah terjebak di tengah laut.

“Kami sudah siapkan ambulans apabila memang ada pengungsi yang membutuhkan tindakan medis yang cepat,” ungkap Asmiruddin.

Korban yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Cut Nyak Dien Meulaboh, ujarnya.

Baca juga: Kapal Terbalik, Pengungsi Rohingya Selamat Ditampung Sementara di Kantor Camat

Penolakan satu kampung terhadap pengungsi

Wakapolres Aceh Barat, Iswahyudi, mengatakan bahwa warga setempat di jalan menuju Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI membarikade akses jalan bagi truk berisi pengungsi Rohingya yang diselamatkan dari kapal yang terbalik.

Dalam video yang ia bagikan, warga setempat berkerumun mendekati truk tersebut sambil membawa tongkat-tongkat kayu dan berteriak-teriak sambil menunjuk ke arah pengungsi.

Pada akhirnya, truk tersebut terpaksa mundur dan berbalik arah. Saat itu terjadi, para warga kampung itu terdengar bersorak sorai.

“Akhirnya terjadi penolakan dari warga, turun semua masyarakat, ibu-ibu, orang laki, dewasa dan sebagainya,”

“Daripada timbul masyarakat yang kita tidak inginkan, sementara suasana juga masih suasana Ramadan jadi atas persetujuan Pak Bupati, mereka diarahkan ke Gedung PMI,” kata Iswahyudi kepada BBC News Indonesia.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 69 Orang Rohingya yang Terapung di Laut

Sebelum pemerintah daerah memutuskan untuk memindahkan para pengungsi ke tempat bekas perawatan pasien Covid-19 di Desa Beureugang, Iswahyudi mengatakan bahwa mereka sudah berusaha melakukan mediasi dengan warga.

“Mereka sudah tahu akan dibawa ke situ, jadi Kapolsek sudah mulai turun dari awal untuk memediasi warga supaya menerima. Jangan sampai nanti semua terjadi hal yang tidak diinginkan dan akhirnya mereka juga tetap tidak mau menerima,” katanya.

Berbeda dengan kebanyakan sikap warga di Desa Beureugang, Rona Julianda, seorang warga Aceh Barat yang menyaksikan kedatangan pengungsi Rohingya setelah dievakuasi oleh Basarnas, menyatakan simpatinya terhadap para pengungsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com