Hendi juga menyampaikan, Mind ID terus menjalankan tugas dan mandat pemerintah untuk bersinergi mengolah hasil sumber daya alam mineral untuk peradaban, kemakmuran, dan masa depan yang lebih cerah.
"Smelter alumina ini akan berimplikasi langsung pada penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang," ujar Hendi.
Menurutnya, dengan rampungnya SGAR fase 1 di Kabupaten Mempawah ini, posisi Indonesia di rantai pasok global akan semakin solid. Sehingga mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi global ke depan.
Baca juga: Cek Stok Beras di Singkawang, Jokowi Belum Bisa Pastikan Kelanjutan Bansos
SGAR fase 1 Mempawah, merupakan bagian dari aksi korporasi PT Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminium terintegrasi dari hulu (bijih bauksit) hingga hilir.
Proyek SGAR Mempawah ini, sambung Hendi, menghubungkan rantai pasokan antara mineral bauksit di Kalbar dengan pabrik peleburan aluminium.
"Nilai investasi PSN ini mencapai 900,7 juta US Dollae atau sekitar Rp13,5 triliun," terang Hendi.
Nantinya, smelter ini memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun.
Proyek SGAR Mempawah ini dijalankan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang (Antam) melalui anak usahanya, PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
Menurutnya, langkah cepat ini dapat menjadi contoh bagi banyak pelaku pertambangan, dalam menciptakan nilai tambah dari komoditas bahan mentah menjadi menjadi bahan setengah jadi maupun produk jadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.