Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geledah Kantor Disdik, Kejati Sumbar Sita Dokumen Proyek

Kompas.com - 19/03/2024, 16:49 WIB
Perdana Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat menyita sejumlah dokumen hasil penggeledahan di kantor Dinas Pendidikan Sumbar, Selasa (19/3/2024).

"Ada sejumlah dokumen yang kami sita. Di antaranya kontrak asli, DPA, dan dokumen pencairan."

Demikian kata Asisten Pidana Khusus Kejati Sumbar, Hadiman, Selasa (19/3/2024) usai penggeledahan.

Menurut Hadiman, penggeledahan dilakukan karena saat pemeriksaan sejumlah saksi tidak mampu menghadirkan barang bukti dokumen.

"Alasan karena tidak ditemukan, ada yang berpindah tempat dan sebagainya, sehingga kami lakukan penggeledahan," ujar Hadiman.

Menurut Hadiman, barang bukti yang disita akan dibuatkan berita acara, dan kemudian dibawa ke Kejati Sumbar.

Baca juga: Kejati Geledah Kantor Dinas Pendidikan Sumbar Terkait Dugaan Korupsi

Meski demikian, Hadiman mengatakan, sejumlah dokumen barang bukti masih ada yang. belum ditemukan.

Kejaksaan akan terus mencari, karena dokumen tersebut sangat penting dalam penyidikan dan dijadikan barang bukti.

Sebelumnya diberitakan, Tim Pidana Khusus Kejati itu datang sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung naik ke lantai II untuk menggeledah sejumlah ruangan, termasuk ruangan Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Hadiman mengatakan penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi proyek pengadaan peralatan praktek siswa SMK di Sumbar tahun 2021.

Saat itu, Dinas Pendidikan dikepalai Adib Al Fikri yang adalah adik Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Menurut Hadiman, ada empat pengadaan yaitu pengadaan peralatan praktek siswa SMK sektor kemaritiman, sektor tanaman pangan, sektor otomotif, dan sektor pariwisata dengan total anggaran Rp 18 miliar lebih.

"Kasusnya sudah kita tingkatkan dari penyelidikan menjadi penyidikan pada 2023 lalu," kata Hadiman.

Baca juga: Masih Kaji Usulan Sekolah Gratis, Disdik DKI: Konsekuensinya KJP Dihapus

Kasus itu berawal dari adanya laporan masyarakat tahun 2021, dan kemudian Kejati melakukan penyelidikan.

Menurut Hadiman dari penyelidikan diduga ada mark up. Sejumlah saksi yang diperiksa mulai dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), bendahara, kepala sekolah, ULP, hingga rekanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com