Sementara pada Kamis dilaksanakan pembinaan Fiqih atau ibadah dimulai dari tata cara wudu, tata cara Shalat termasuk pembinaan penyelenggaraan jenazah.
“Jadi kami pada Senin dan Kamis banyak penyuluh agama se-Kota Palopo masuk memberi pembinaan, jadi masing-masing memberi bimbingan sesuai kompetensi mereka, dan bagusnya di dalam Lapas ini yang kami rasakan dibanding masyarakat di luar jika ditandingkan mereka warga binaan ini mereka lebih di atas daripada yang di luar karena keinginan mereka untuk belajar sangat tinggi dan waktunya banyak,” jelas Pitri Makmur, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia Kota Palopo.
Pihaknya memberi edukasi kepada napi bahwa mereka bagaikan tinggal di pondok pesantren selama di lapas dan kegiatan di pondok pesantren hampir sama di Lapas.
“Jadi mereka rugi kalau apa yang mereka bawa masuk itu juga dibawa keluar, jadi kami harap setelah mereka keluar nanti mereka bisa diterima baik oleh masyarakat umum kembali jadi tujuan pembinaan minimal perbaikan akhlak mereka,” jelasnya lagi.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Baso Hafid mengatakan, pembinaan selama bulan Ramadhan difokuskan pada kerohanian atau pembinaan keagamaan dan diadakan lomba seperti MTQ dan lomba Azan.
“Peserta lomba MTQ ada 16 warga binaan terdiri dari perempuan 4 dan laki-laki 12 orang, kemudian lomba Azan diikuti 21 orang, juga setelah Tarawih diadakan tadarus yang diikuti 6 orang,” kata dia.
Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.