Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merdunya Suara Napi dari Balik Lapas Selama Ramadhan

Kompas.com - 15/03/2024, 12:30 WIB
Amran Amir,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 PALOPO, KOMPAS.com – Narapidana (napi) lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mendapat pembinaan agama selama bulan Ramadhan.

Khusus pada Ramadhan, pihak Lapas juga mengadakan lomba musabaqah tilawatil quran (MTQ).

Perlombaan itu digelar di Masjid Asshabiriin Lapas Palopo.

Para napi terlihat antusias mengikuti lomba musabaqah tilawatil quran (MTQ) baik pria maupun perempuan dan lomba Azan.

Mereka bergantian melantunkan ayat suci Al Quran setelah panitia memanggil namanya untuk tampil.

Penampilan mereka mewakili blok dalam Lapas, tak berbeda dengan MTQ biasanya, mereka juga melantunkan ayat suci Al Quran bahkan mereka terlihat memukau.

Salah satunya adalah Satriabang. dia melantunkan surah Al-Baqarah dan membuat para napi tertegun haru dan meneteskan air mata saat melantunkannya dengan merdu.

Baca juga: Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Menurut Satriabang, sebelum dirinya menjadi warga binaan Lapas Palopo, dia sempat menjadi pengajar tilawah beberapa masjid di Kecamatan Bajo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan,  bahkan sempat memiliki santri hingga seratus orang, hanya saja dia terjerat kasus pidana.

“Memang ada dasar mengaji, saya pernah guru tilawah empat masjid, semua santri saya ada seratus orang, tetapi saya berakhir di sini, saya harus menghadapi hukuman 2 tahun dan baru 5 bulan saya jalani,” kata  Satriabang, Kamis (14/3/2024).

Satriabang mengatakan, saat mengaji dirinya menghayati dan mengingat keluarganya, anak dan cucu serta suami di kampung.

“Memang kalau mengaji harus mendasari dari hati, sampai saya ingat suami, anak dan cucu apalagi saat di bulan puasa saya disini harusnya ditengah-tengah keluarga,” katanya lagi.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Ngantuk Saat Puasa

Satriabang mengungkapkan, jika selama di Lapas Palopo dirinya bisa berbaur dengan rekannya dan saling memberi pelajaran mengaji dan memperdalam agama.

“Ilmu yang selama ini terpendam bisa diasah kembali, juga bisa bersilaturahmi dengan kawan kawan lainnya,” katanya lagi.

Sementara itu, di dalam masjid Lapas, sebagian para napi serius membaca atau tadarus Al Quran dan ada yang melakukan lomba azan antar blok.

Pembinaan warga binaan atau napi Lapas Palopo sendiri dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palopo dengan menitik beratkan pada pembinaan dasar seperti Tajwid atau perbaikan membaca Al Quran kepada napi yang dilaksanakan setiap Senin.

Baca juga: Waktu Puasa Dimulai dari Imsak atau Azan Subuh? Ini Penjelasannya

Pembinaan dari Kemenag

Sementara pada Kamis dilaksanakan pembinaan Fiqih atau ibadah dimulai dari tata cara wudu, tata cara Shalat termasuk pembinaan penyelenggaraan jenazah.

“Jadi kami pada Senin dan Kamis banyak penyuluh agama se-Kota Palopo masuk memberi pembinaan, jadi masing-masing memberi bimbingan sesuai kompetensi mereka, dan bagusnya di dalam Lapas ini yang kami rasakan dibanding masyarakat di luar jika ditandingkan mereka warga binaan ini mereka lebih di atas daripada yang di luar karena  keinginan mereka untuk belajar sangat tinggi dan waktunya banyak,” jelas Pitri Makmur, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia Kota Palopo.

Pihaknya memberi edukasi kepada napi bahwa mereka bagaikan tinggal di pondok pesantren selama di lapas dan kegiatan di pondok pesantren hampir sama di Lapas.

“Jadi mereka rugi kalau apa yang mereka bawa masuk itu juga dibawa keluar, jadi kami harap setelah mereka keluar nanti mereka bisa diterima baik oleh masyarakat umum kembali jadi tujuan pembinaan minimal perbaikan akhlak mereka,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik, Baso Hafid mengatakan, pembinaan selama bulan Ramadhan difokuskan pada kerohanian atau pembinaan keagamaan dan diadakan lomba seperti MTQ dan lomba Azan.

“Peserta lomba MTQ ada 16 warga binaan terdiri dari perempuan 4 dan laki-laki 12 orang, kemudian lomba Azan diikuti 21 orang, juga setelah Tarawih diadakan tadarus yang diikuti 6 orang,” kata dia.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com