"Itu kan punyanya ya, kalo diminta diputus yah diputus," ungkapnya
Dengan adanya insiden tersebut, warga Cisuru kini kesulitan air bersih.
"Sekarang kita susah ngambil air, yah harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalo bisa dibuatkan sumur bor biar kita ngga kesusahan air lagi," harapnya.
Saat dikonfirmasi, Pemilik Sumur Bor sekaligus caleg dari partai PKS, Sumedi Madasik membenarkan dirinya telah menyetop saluran air ke rumah warga Link. Cisuru.
Namun ia membantah penyetopan itu dilakukan secara sepihak, setelah gagal lolos di DPRD Cilegon.
Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya yang selama ini sudah ditanggungnya.
"Iya memang saya caleg, memang iya saya gagal, mungkin Allah belum restui dan meridhoi saya untuk mewakili masyarakat yang seutuhnya," ungkapnya.
Madasik memastikan dirinya merasa tidak seperti caleg lain yang melakukan dugaan politik uang untuk membeli suara rakyat.
Menurut dia, dengan memberikan bantuan penyaluran air yang selama ini dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.
Hal itu bisa dinilai oleh masyarakat, untuk bisa memilihnya pada Pemilu 2024.
Namun sayangnya, pada saat Pemilu dilaksanakan, warga menerima serangan fajar dari calon lain dan lebih memilih calon lain ketimbang dirinya.
"Kurang lebih 4 tahun saya bantu air bersihnya, bahkan alhamdulillah air yang saya alirkan ke sana ph-nya 7 itu luar biasa bahkan masyarakat Cisuru pun bisa mengkonsumsi air bersih termasuk saya dari sini," ungkapnya.
Meskipun dirinya membenarkan bahwa warga dibebankan biaya sekitar Rp 10 ribu per kubik.
Namun uang tersebut, hanya diterima dirinya pribadi sebesar Rp 5 ribu dikelola untuk warga setempat baik itu untuk perawatan mesin, beban listrik, dan lain sebagainya.
Ternyata, biaya tersebut masih belum cukup untuk menutupi biaya listrik sehingga harus menggunakan uang pribadi untuk menutupinya.