Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggul Darurat Sungai Wulan di Demak Memprihatinkan, Sekda: Butuh Peninggian

Kompas.com - 12/03/2024, 07:35 WIB
Nur Zaidi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi


DEMAK, KOMPAS.com - Kondisi tanggul darurat sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak kini memprihatinkan, Senin (11/3/2024).

Seperti diketahui, tanggul sungai Wulan di Dukuh Norowito sempat jebol dan menyebabkan banjir hingga kedalaman 3 meter di Kecamatan Karanganyar pada Kamis (8/2/2024).

Untuk mengatasi banjir, titik tanggul yang jebol ditambal sementara atau kontruksi tanggul darurat.

"Intinya tanggul yang kemarin jebol, kemarin siang itu karena debit airnya, sebetulnya tidak tinggi itu mau limpas lagi," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi

Informasi yang ia dapatkan, kondisi ini disebabkan tingginya debit air di sungai Wulan yang berasal dari kawasan Muria.

"Ini akibat air yang dari arah Muria, masuknya ke kali Gelis, itu masuknya lagi ke kali Wulan. Itu menghambat arus yang ke sungai Wulan ke arah muara," beber dia.

Akhmad mengungkapkan, untuk saat ini setidaknya terdapat 3 alat berat milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang berada di lokasi.

"Kondisinya sampai sekarang masih memprihatinkan ya, walaupun ini ada tiga alat berat yang ada di situ milik balai," katanya.

"Tapi kita berharap dari balai agak mengurangi volume yang diarahkan ke Wulan," imbuhnya.

Baca juga: Saat Warga Karanganyar Demak Nekat Evakuasi Motornya di Kedalaman 3 Meter


Trauma, warga memilih mengungsi

Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto di posko bencana banjir Demak, Kamis (29/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto di posko bencana banjir Demak, Kamis (29/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)

Sugiharto tak menampik, bahwa tanggul darurat yang dibangun belum selesai sepenuhnya, dari pihak BBWS masih melakukan peninggian.

"Memang tanggul itu belum sempurna, masih butuh peninggian-peninggian," paparnya.

Dari informasi yang didapatkan, warga yang berdekatan dengan tanggul memilih pergi mengamankan diri dampak trauma banjir tempo hari.

"Menurut informasi, ada memang yang mengamankan diri. Terutama rumah-rumah yang ada di bawah tanggul itu. Trauma kemarin (banjir)," kata Akhmad.

Dia berharap, apabila air surut penambalan tanggul di sungai Wulan segera rampung agar masyarakat tidak khawatir.

"Harapan kita dari pemda, secepatnyalah apabila agak surut airnya sesegera mungkin peninggian dan penguatan dilakukan oleh balai," tuturnya.

Baca juga: Update Banjir Demak, Pemilu Susulan, dan Keraguan Warga Gunakan Hak Pilihnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com