Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tukang Kebersihan Makam TPU Tunggul Hitam Padang, Sehari Kantongi Rp 200.000 Jelang Ramadhan

Kompas.com - 10/03/2024, 18:35 WIB
Rahmadhani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com- Bulan Ramadhan membawa berkah bagi para pekerja kebersihan kuburan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam Kota Padang, Sumatera Barat.

Rahmat, salah satunya. Penghasilannya melonjak berkali-kali lipat di masa jelang Ramadhan lantaran banyak warga yang berziarah kubur.

"Jika hari-hari biasanya untuk mendapatkan Rp 50.000 satu hari saja sudah susah. Nah kalau menjelang masuknya bulan puasa ini penghasilan jauh meningkatnya. Pendapatan jelang masuknya bulan puasa ini bisa mencapai Rp2 00.000 seharinya," kata Rahmat kepada Kompas. com, Jumat (9/3/2024).

Baca juga: Tradisi Papajar di Kelenteng Cianjur, Potret Keberagaman Etnis Sambut Ramadhan

Rahmat mengungkapkan, peziarah biasanya mulai ramai mendatangi makam pada satu minggu jelang bulan puasa atau Ramadhan.

"Paling ramai itu tiga hari jelang masuknya puasa. Pasti para penziarah akan ramai datang untuk mengunjungi makam keluarganya," ujarnya.

Rahmat mengaku tidak memasang tarif untuk membersihkan makam keluarga para penziarah.

"Berapa yang mereka kasih itu kita terima. Ya artinya segitulah rezeki kita. Namun tetap kita syukuri berapa yang kita dapatkan," ujarnya.

Baca juga: Melihat Tradisi Ngusar Jelang Ramadhan di Pamekasan

Rahmat mengaku dirinya bekerja membersihkan makam di TPU Tunggul Hitam itu sejak lima tahun yang lalu.

"Jika di hari-hari lainnya, saya juga membuatkan batu nisan atau membuatkan keramik makam. Kalau hari-hari biasanya, kan sepi juga para penziarah yang datang," ujarnya.

Pembersih makam lainnya di TPU Tunggul Hitam juga mengaku ketiban rezeki jelang masuknya bulan puasa ini.

"Saya bekerja membersihkan makam pas jelang masuknya bulan puasa ini saja. Sebab pada hari biasanya sepi," katanya.

Arwan datang bekerja membersihkan makam itu bersama dengan teman-temannya yang berjumlah dua orang.

"Kita membantu membersihkan makam keluarga para penziarah, seperti mencabuti rumput yang berada di makam itu atau membersihkan keramik dan nisannya," katanya.

Karena datangnya berkelompok, Arwan mengaku membagi uang yang diterima dari penziarah.

"Jumlah yang diberikan penziarah itu bervariasi. Ada yang mengasih Rp 30.000 kita terima, atau yang mengasih Rp 50.000 juga kita terima. Tidak ada kita tetapkan berapa jumlahnya," ujarnya.

Baca juga: Tradisi Emak-emak di Kebagusan Jelang Ramadhan, Riung di Rumah Teman Sambil Makan-makan

Sementara itu Lina salah satu penziarah di makam di TPU Tunggul Hitam mengaku cukup terbantu dengan adanya pembersih makam ini.

"Mereka bisa membantu saya dalam membersihkan makam keluarga. Seperti rumputnya yang tinggi mereka bantu membersihkannya. Saya tidak membawa alat pemotong rumput, ya dengan adanya mereka ini mereka bisa bantu mencabut rumputnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com