Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tahanan Polda Kalsel Dipukul Petugas Jaga, Ada yang Patah Kaki

Kompas.com - 25/02/2024, 13:24 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Sebanyak enam tahanan yang ditahan di Direktorat Tahanan dan Titipan (Dittahti) Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) menjadi korban pemukulan petugas jaga.

Salah satu tahanan berinisial RFP bahkan harus mengalami patah kaki sebelah kanan. Sementara tahanan lain berinisial FA menderita retak tulang dibagian kaki.

Tidak hanya RFP dan FA, empat tahanan juga mengalami tindak pemukulan petugas jaga, mereka adalah RF, AN, AS dan RP. Keempatnya mengalami memar.

 Baca juga: Tahanan Narkoba Polda Kalsel Diduga Dianiaya Petugas, Alami Patah Kaki dan Dioperasi

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalsel Kombes Adam Erwindi mengatakan, petugas jaga yang memukul tahanan berjumlah 6 orang.

"Mereka adalah Briptu AP, Bripda SF, Bripda NA, Bripda FL, Bripda AG dan Bripda DP. Korbannya 6 orang," ujar Adam saat konferensi pers di Mapolda Kalsel, Minggu (25/2/2024).

Keenam tahanan itu diketahui dipukul pada Minggu, (11/2/2024).

Atas kejadian ini, Kapolda Kalsel melayangkan permintaan maaf kepada keluarga para tahanan.

"Saya selaku Kabid Humas Polda Kalsel, mewakili Kapolda dan seluruh Personel Polda Kalsel menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas kejadian tersebut," jelasnya.

 Baca juga: Anaknya Tewas Dianiaya Polisi, Wariha: Apa Salah Anak Saya?

Sementara itu, Polda Kalsel menjamin enam petugas jaga yang terlibat pemukulan akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Adam memastikan seluruh petugas jaga itu sudah dilakukan penahanan di Mako Brimob Polda Kalsel.

"Mengetahui kejadian tersebut, Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto langsung memerintahkan kepada Kabid Propam agar anggota tersebut segera di proses, sementara ke enam korban dilakukan penanganan di RS Bhayangkara," pungkasnya.

Kasus pemukulan terhadap enam tahanan Polda Kalsel terungkap setelah salah seorang tahanan berinisial FA menghubungi pengacaranya.

Arbain, pengacara FA, mengungkapkan klienmya harus menjalani operasi karena kondisi kakinya patah.

"Operasinya di Rumah Sakit Bhayangkara," singkat Arbain.

Baca juga: 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Maskur Usai Vonis: Siap Seumur Hidup, Siap Dipecat!  

Selain itu, FA sudah tidak mau lagi ditahan di Dit Tahti Polda Kalsel dan minta dipindahkan.

“Klien saya menangis minta agar dipindah dari Tahti karena dia merasa ditekan dan tidak tahan dengan siksaan yang dialami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com