Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 2 Oknum Perwira Polisi Polres Banyuasin Diduga Aniaya Perempuan

Kompas.com - 23/02/2024, 18:51 WIB
Maya Citra Rosa

Editor


KOMPAS.com - Dua anggota polisi berpangkat AKP berinisial YS dan KA dilaporkan diduga menganiaya seorang perempuan di salah satu tempat hiburan malam Gold Dragon.

Penganiayaan ini bermula kedua pelaku melakukan tindak pelecehan seksual terhadap korban berinisial MR (20), Senin (29/1/2024).

Kronologi

Kuasa hukum MR, Suwito Winoto mengatakan, MR dan kedua terlapor awalnya berada di dalam bar.

Saat itu, korban bermaksud ke toilet dan melintas di depan meja tempat terlapor duduk.

Namun, saat hendak menuju ke toilet, ia mengalami pelecehan seksual lantaran dadanya tersenggol siku terlapor.

Hal itu membuat MR marah dan menyiram mereka menggunakan air mineral. Keributan pun terjadi di dalam bar.

Baca juga: Tabrak Ojol dan Penumpangnya hingga Tewas, Honorer BPN Banyuasin Kabur Panik

“Keributan itu berlanjut saat berada di parkiran di mana klien kami dijambak dan diumpat dengan kata-kata kasar,” kata Suwito, Jumat (23/2/2024).

Suwito menjelaskan, mereka membuat dua laporan terkait kejadian tersebut.

Laporan pertama adalah penganiayaan dan laporan kedua adalah pelanggaran kode etik.

Ia menyebut, dua polisi tersebut berada di tempat hiburan malam ketika sedang dalam persiapan Pemilu.

“Lagi persiapan Pemilu mereka malah lagi happy di sana. Kami akan terus kawal laporan ini,” ujarnya.

Antara korban dan terlapor, diakui Suwito, sempat melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Namun, pertemuan itu tidak menemukan titik terang sampai akhirnya dilaporkan.

“Sudah ada pertemuan tapi belum ada titik temunya,” jelasnya.

Tanggapan Kapolda Sumsel

Baca juga: Diduga Aniaya Perempuan, 2 Perwira Polres Banyuasin Dilaporkan ke Polda Sumsel

Sementara itu, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, membenarkan adanya laporan tersebut.

Jenderal bintang dua ini menyebut, antara korban dan dua perwira tersebut sudah saling lapor. Ia mempersilahkan proses keduanya tetap berlanjut sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Iya informasinya sudah saling lapor. Saya tegaskan prosesnya tetap berlanjut,” ujarnya usai pemusnahan narkoba di Polda Sumsel.

Rachmad menjelaskan, sebelum laporan tersebut masuk, antara korban dan anak buahnya tersebut sempat bertemu untuk berdamai. Namun lantaran tidak ada titik temu kasus tersebut akhirnya dilaporkan.

"Antara pelapor dan terlapor setelah kejadian sudah mencoba untuk berdamai tapi permintaan itu terlalu tinggi, ada modus atau motivasi lain, ya itu silahkan saja berproses,” katanya.

Selain itu, kronologi yang disampaikan pihak korban juga tidak sepenuhnya benar. Hal itu terlihat dari rekaman CCTV parkiran di mana korban mengaku dianiaya.

"Kronologi yang disampaikan pihak pelapor itu tidak semuanya benar. Kami ada rekaman CCTV-nya di lokasi dan ada juga yang merekam menggunakan handphone. Jadi tidak sesuai kronologi yang disampaikan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com