Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buka Jalur Baru, Lahar Panas Gunung Ile Lewotolok Mengarah ke Desa Jontona NTT

Kompas.com - 20/02/2024, 20:37 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aliran lahar panas dari puncak Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengarah ke pemukiman warga Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape.

Camat Ile Ape, Laurens Manuk menyebutkan, aliran lahar panas sudah menjangkau radius 400 meter ke arah selatan.

"Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok belakangan memang meningkat, aliran lahar panas mengarah ke selatan atau ke arah Desa Jontona," ujar Laurens saat dihubungi, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Luncurkan Lava Pijar Sejauh 500 Meter ke Selatan

Laurens menjelaskan, aliran lahar panas yang mengarah ke Desa Jontona merupakan jalur baru. Selama ini lahar panas mengarah ke Desa Lamatokan.

Dia mengimbau warga sekitar tetap mengikuti rekomendasi yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel mengimbau masyarakat di sekitar maupun pengunjung tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 kilometer.

Kemudian, masyarakat Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik masyarakat di sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain agar melindungi mata dan kulit.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus 80 Kali, Warga Diminta Waspada Gangguan ISPA

"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," ujarnya.

PGA Ile Lewotolok juga mencatat pada periode pengamatan Senin (19/2/2024) pukul 00.00 Wita-24.00 Wita gunung tersebut mengalami 23 kali gempa letusan, 332 kali gempa embusan.

Sembilan kali tremor non harmonik, lima kali hybrid atau fase banyak, serta tremor menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com