MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 106 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), jatuh sakit dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.
"Dari 106 petugas KPPS itu, 1 orang masih dirawat di Puskesmas Cakranegara. Untuk mengetahui kondisinya silakan koordinasi dengan kepala puskesmas tempat pasien dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, Selasa (20/2/2024).
Emirald mengatakan, kondisi petugas KPPS sebagian besar telah membaik, hanya satu orang yang masih dalam perawatan. Emirald mengaku telah mengecek kondisi pasien yang dirawat di Puskesmas Cakranegara.
Baca juga: Caleg Perindo yang Diduga Bagi Sembako di Mataram Divonis Bebas
Emirald menjelaskan, rata-rata KPPS yang jatuh sakit karena kelelahan, telat makan dan hipertensi.
Tim dari Dinas Kesehatan Kota Mataram langsung menjemput anggota KPPS yang dilaporkan sakit untuk diberikan layanan kesehatan intensif di puskesmas terdekat.
"Karena petugas ambulans memang melakukan patroli di sejumlah TPS sehingga begitu ada laporan langsung ditindaklanjuti," terang Emirald.
Baca juga: KPU Surabaya Janjikan Santunan untuk Keluarga Dua Anggota KPPS yang Meninggal
Anggota KPPS yang hingga kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Cakranegara adalah Reza Fahlelvi (27). Kondisinya masih belum pulih dan masih diinfus karena beberapa bagian tubuhnya masih dirasa belum membaik.
"Ada rasanya yang masih sakit di bagian lambung, ini semoga bisa membaik dan bisa pulang," kata Reza.
Reza yang bertugas di TPS 7 Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, menuturkan, dia merasakan tubuhnya kurang fit sejak malam beberapa jam sebelum hari pencoblosan karena harus menyiapkan TPS.
"Kawan-kawan sih suruh istirahat, tapi saya merasa masih bisa, nah selesai pencoblosan, saat perhitungan, saya sudah sulit menerima makanan, enggak bisa masuk, terus begadang jaga kotak suara di TPS, akhirnya saya diminta pulang untuk istirahat," cerita Reza.
Setelah di rumah, Reza merasa lemah. Petugas lantas datang menjemputnya untuk dirawat di Puskesmas Cakranegara.
"Kaget juga waktu tiba-tiba dijemput ambulans, dan saya rasa memang baiknya dirawat, sudah sakit sekali soalnya," kata Reza.
Saat dirawat, Reza yang merupakan lulusan ITN Malang jurusan arsitek ditemani ibunya di ruang perawatan.
Kepala Puskesmas Cakranegara, Wiwik Nurlaela menjelaskan, pihaknya melakukan upaya jemput bola pada putugas yang dilaporkan sakit.
"Langsung dijemput mengunakan ambulans puskesmas untuk mendapat perawatan, dan di puskesmas kami memeriksa kondisi pasien, termasuk melakukan tes laboratorium untuk memastikan penyebab pasien mengalami kelelahan, apakah ada penyakit sebelumnya. Kalau pasien Reza ada infeksi memang dialaminya di bagian lambung," jelas Wiwik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.