Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Ganjar Anjlok di "Kandang Banteng" Dinilai karena Tak Jelas "Perubahan atau Lanjutkan"

Kompas.com - 17/02/2024, 11:50 WIB
Heru Dahnur ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD anjlok di sejumlah daerah yang jadi "kandang banteng" atau basis suara PDI Perjuangan, seperti di Jawa Tengah dan Bali.

Kondisi yang sama juga terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Kandang Banteng, Pengamat: Efek Jokowi Lebih Besar Ketimbang PDI-P

 

Berdasarkan hitung cepat lembaga survei dan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), pasangan Ganjar-Mahfud berada di posisi terakhir.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Kalah di Kandang Banteng, Strategi Bilas Bersih PDI-P Jateng Tak Berhasil

Mereka tertinggal dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang bercokol di posisi kedua dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang bertengger di posisi pertama perolehan suara sementara.

Dosen Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Novendra Hidayat mengatakan, suara Ganjar-Mahfud anjlok dalam berbagai real count cenderung disebabkan fatsun politik yang tidak jelas.

Paslon nomor urut tiga tersebut dinilai berada di wilayah abu-abu antara isu keberlanjutan dan isu perubahan.

"Masyarakat maunya yang pasti-pasti. Pasti keberlanjutan atau pasti perubahan. Paslon Ganjar-Mahfud ini terjebak pada ketidakpastian," ujar Novendra saat berbincang dengan Kompas.com di Pangkalpinang, Sabtu (17/2/2024).

Novendra menuturkan, narasi perubahan sudah melekat dengan jelas pada kubu Anies-Muhaimin. Sedangkan narasi keberlanjutan berada pada Prabowo-Gibran.

"Meskipun Jokowi tidak terang-terangan menyatakan dukungan, tapi publik sudah tahu bahwa presiden bersama Prabowo-Gibran mengusung program keberlanjutan," kata alumni Universitas Andalas ini.

Menurut Novendra, persaingan antar paslon pada Pemilu 2024 ini cenderung mengarah pada fanatisme dan polarisasi diksi "Lanjutkan Vs Perubahan".

Lanjutkan direpresentasikan pada sosok Prabowo-Gibran.

Hal ini ditengarai oleh masyarakat yang cenderung mengasosiasikan figur Jokowi ada pada paslon Prabowo-Gibran ini, karena Gibran adalah putra presiden.

Paslon Amin merepresentasikan harapan perubahan. Jamak yang menginginkan lanjutkan, tapi tak kalah banyak pula masyarakat yang menginginkan perubahan.

Sedangkan Ganjar, tidak sama dengan diksi yang diusung kedua paslon lainnya.

Dayat menilai, suara Ganjar kemungkinan besar hanya dari PDI-P saja.

"Sebenarnya tak tertutup kemungkinan juga dari partai pengusung dan pendukung di koalisi 'Sat-Set' seperti PPP, Perindo, dan Hanura yang bila diperhatikan dari perkembangan perolehan suara terkini untuk Dapil Bangka Belitung, sepertinya belum memperoleh hasil yang menggembirakan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com