Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar di Kendari Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur, Korban Sudah Dioperasi

Kompas.com - 12/02/2024, 20:10 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - SF (13), siswi salah satu SMP negeri di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terkena peluru nyasar polisi pada Minggu (11/2/2024).

Saat ini, remaja tersebut sedang dirawat di RS Bhayangkara, Kendari.

Paman SF, Indas, mengatakan, keponakannya telah menjalani operasi.

Indas menuturkan, berdasarkan hasil rontgen, peluru nyasar itu mengenai bagian tulang SF.

"Selain ada serpihan di lukanya," ujarnya, Minggu, dikutip dari Tribun Sultra.

Menurut Indas, keluarganya mengetahui kejadian tersebut pada pukul 04.00 Wita.

Peristiwa itu terjadi di rumah Indas, Kelurahan Watulondo, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra.

Ketika terkena peluru nyasar, SF sedang tidur bersama dua anak Indas.

Baca juga: Siswi di Kendari Jadi Korban Peluru Nyasar, Berasal dari Tembakan Peringatan Polisi


Ia menuturkan, remaja itu memang tinggal bersama dirinya karena kedua orangtua SF bercerai dan sedang merantau ke kota lain.

Sewaktu kejadian, SF tidur di pinggir ranjang, sedangkan dua anak Indas di tengah dan sudut kamar.

Ketika pukul 04.00 Wita, Indas mendengar tangisan. Ternyata itu tangisan keponakannya. Saat mendatangi kamar tidur, Indas dan istri mendapati baju keponakannya dan tempat tidur terdapat darah.

Kepada pamannya, SF mengaku bahwa dirinya dilempar dari atas. Namun, saat Indas mengecek ke atas plafon, ia tidak menemukan benda mencurigakan.

"Pas kita periksa tempat tidur dan angkat itu bantal, jatuhmi itu peluru," ucapnya.

Baca juga: Kronologi Siswi SMP di Kendari Kena Peluru Nyasar Saat Tidur

 

Peluru milik polisi

Ilustrasi penembakan. Pelajar di Kendari terkena peluru nyasar polisi, Minggu (11/2/2024) sekitar pukul 04.00 Wita.Shutterstock Ilustrasi penembakan. Pelajar di Kendari terkena peluru nyasar polisi, Minggu (11/2/2024) sekitar pukul 04.00 Wita.

Terkait kejadian ini, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengungkapkan, peluru yang mengenai bagian tubuh SF adalah milik tim patroli yang bertugas di Kepolisian Daerah (Polda) Sultra.

Proyektil yang ditemukan di rumah Indas identik dengan milik anggota tim patroli Polda Sultra.

Waktu itu, tim tersebut sedang memberikan tembakan peringatan saat mengejar pelaku pengancaman warga. Pelaku tersebut membawa pedang dan mengancam pengendara yang lewat.

Baca juga: Pelajar SMP di Kendari Terkena Peluru Nyasar Saat Tidur di Kamar, Punggung Korban Terluka

Usai mendapat laporan warga, tim patroli Polda Sultra yang berada di dekat TKP, langsung meluncur ke TKP.

“Anggota dari Patroli Perintis Polda Sultra mengarah ke TKP. Saat di TKP salah satu remaja berinisial T mengancam anggota, sehingga diberikan tembakan peringatan,” ungkapnya.

Saat ini, polisi telah menangkap pelaku pengancaman tersebut.

Atas kejadian ini, polisi berjanji akan bertanggung jawab.

“Bapak Kapolda Sultra akan menanggung semua biaya pengobatan korban, serta memberikan santunan kepada keluarga korban,” tuturnya.

Baca juga: Remaja Korban Peluru Nyasar di Medan Tewas, Kapolres Minta Maaf

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kiki Andi Pati | Editor: Sari Hardiyanto), TribunnewsSultra.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Cuma Unggah 7 KTP, Paslon Perseorangan Pangkalpinang Gagal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com