Ia menjelaskan, 40 hari setelah kejadian, rumah korban juga akan dihancurkan sebagai bagian dari proses penyelesaian tragedi yang sangat memilukan di Penajam Paser Utara.
Baca juga: Femisida di Balik Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara oleh Siswa SMK
Kuasa hukum menyampaikan permintaan agar keluarga pelaku dievakuasi dari daerah tersebut karena trauma yang dirasakan keluarga korban dan kegeraman masyarakat setempat.
"Bahkan masyarakat dari luar juga jengkel," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, JND membunuh satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan tiga anaknya pada Selasa (6/2/2024) dini hari.
Pembunuhan sadis ini dipicu masalah asmara, ayam hingga helm.
JND disebut menjalin hubungan asmara dengan korban RJS. Namun, hubungan itu tak mendapat restu dari orang tua RS, yang juga menjadi korban pembunuhan.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku sempat pesta minuman keras (miras) bersama temannya, tak jauh dari rumah korban.
Setelah itu, JND pulang ke rumah untuk mengambil parang dan menghabisi lima orang yakni WL (35), SW (34), RJS (15), VDS (11), dan ZAA (3).
Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Polisi Gelar Rekonstruksi
Selain itu, JND juga memperkosa dua orang korbannya sebelum kabur meninggalkan lokasi.
"Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke Pak RT untuk melaporkan terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia," terang Kapolres PPU.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Pembongkaran Rumah Junaedi Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Babulu PPU, demi Tangkal Anarkis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.