KOMPAS.com - AS, bocah 10 tahun di Kabupaten Indramau, Jawa Barat diduga disiram oleh nenek buyutnya, S pada Senin (5/2/2024).
Akibat kejadian tersebut tubuh AS melepuh mulai dari ketiak hingga pinggang. Saat ini AS dalam perlindungan ayah kandungnya.
Penganiayaan ini terjadi di rumah buyut korban di Blok Cilege, Desa Temiyang, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, Senin (5/2/2024).
Saat ini AS dalam perlindungan ayahnya, Asmawi (29).
Baca juga: Mengaku Dititipi Teman, Pemilik 2 Kg Ganja di Indramayu Diringkus Polisi
Asmawi bercerita sebelum disiram dengan air panas, anaknya sempat minta nasi goreng.
"Kronologi awalnya sih, si anak mau minta makan nasi goreng, sedangkan si buyutnya sedang masak air," ujar Asmawi di kediamannya di Desa Lempuyang, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Kamis (8/2/2024).
Asmawi mengaku tidak mengetahui alasan pelaku menyiram air panas yang masih mendidih ke tubuh AS. Saat ditanya, keterangan nenek dari mantan istrinya itu selalu berubah-ubah.
Dari awalnya tidak mengakui hingga akhirnya mengaku denga dalih hanya disiram dengan segelas air panas saja.
"Tapi kalau segelas doang masa lukanya sampai separah ini," ujar dia.
Baca juga: Embung Wanakaya di Indramayu, Penyuplai Irigasi Pertanian 777 Hektar
Menurut Asmawi, dia tahu penyiraman air panas tersebut setelah mendapat laporan dari tetangga pelaku. Saat itu banyak tetangga yang memintanya untuk membawa AS pergi dari rumah pelaku.
Alasannya karena para tetangga tidak tega melihat AS terus disiksa oleh buyutnya.
"Info dari tetangga, sering dapat penganiayaan, katanya disundut pakai obat nyamuk, diceburin ke sawah ke selokan, sering juga dilemparin pakai piring," tambahnya.
Asmawi menyampaikan, penyiksaan tersebut bahkan disaksikan langsung oleh para tetangga. Menurut Asmawi, dia terkejut mendengar kabar iti.
Ia mengatakan, sebelum bercerai dengan istrinya, sempat tinggal di rumah tersebut selama tiga tahun dan tak pernah melihat secara langsung anaknya disiksa.
"Kalau sekarang sampai disiram air panas, ini sudah di luar wajar," ujar dia.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Ledakan di Indramayu, Diduga Terpercik Bahan Peledak Pembuat Petasan
Asmawi sendiri bercerai dengan istrinya saat korban berusia tujuh tahun. Dia kemudian bekerja di Bekasi, sementara ibu korban mejadi pekerja migran di taiwan.
Sementara AS dititipkan ke buyutnya untuk diasuh. Namun setelah mendengar kejadian yang dialami anaknya, Asmawawi langsung pulang ke Indramayu.
Lalu ia meminta bantuan keluarga dari mantan istrinya untuk membawa AS pergi tanpa sepengatahuan buyutnya. Saat ini AS masih dalam perlindungan sang ayah.
Asmawi mengaku sangat sakit hati atas kejadian tersebut. Anak yang ia rawat sejak lahir dan ia jaga justru mendapat penyiksaan dari buyutnya tersebut.
"Sakit hati, gimana sih pak rasanya lihat anak kayak gitu, dari kecil dijaga tapi malah dibegituin, apalagi pelakunya bukan orang lain," ujar dia.
Baca juga: Sortir Lipat Rampung, 4.206 Surat Suara di Indramayu Dinyatakan Rusak
Asmawi mengatakan pihaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada keluarga mantan istrinya dan belum berencana melapor ke polisi.
Mengingat pelakunya bukan orang lain dan pernah menjadi nenek Asmawi saat masih menjalin rumah tangga dengan mantan istrinya.
Namun, kata dia, untuk saat ini ia tidak mengizinkan anaknya itu kembali ke rumah sang buyut.
"Ibunya (mantan istri) juga meminta agar anak dirawat dulu di sini, asal jangan di sana (rumah buyutnya)," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Cerita Pilu Ayah di Indramayu Lihat Tubuh Anak Melepuh Usai Disiram Air Panas Oleh Buyutnya Sendiri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.