Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Terpaksa Berhenti Melaut karena Cairan Mirip Limbah di Teluk Bima

Kompas.com - 09/02/2024, 12:40 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Sejumlah nelayan di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa berhenti melaut setelah munculnya cairan mirip limbah di permukaan laut.

Cairan bewarna coklat itu diduga mengakibatkan banyak ikan-ikan kecil mati, bahkan disebut menyebabkan kulit gatal-gatal.

Baca juga: Cairan Mirip Limbah Muncul di Teluk Bima, NTB

"Nelayan yang cari ikan dan kepiting semua berhenti melaut sekarang karena limbah ini" kata salah seorang nelayan di Desa Bajo, Asikin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (9/2/2024).

Asikin mengaku tidak berani melaut karena khawatir kulitnya gatal-gatal, sebab saat ini sudah banyak ikan yang mati dan kepiting keluar ke daratan.

"Jangankan ikan manusia turun di laut ini langsung gatal-gatal," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Ungkap Penyebab Teluk Bima Tercemar

Melaut untuk menangkap ikan dan kepiting, lanjut dia, merupakan sumber mata pencarian utama nelayan di Desa Bajo.

Munculnya fenomena ini kini memaksa mereka harus menganggur untuk sementara waktu sampai kondisi kembali normal.

"Untuk penuhi kebutuhan keluarga ya tidak ada, kita menganggur sekarang karena cuma melaut saja sumber utama," jelasnya.

Penjelasan Kades

Sementara itu, Kepala Desa Bajo, A Rahim mengatakan, nelayan di wilayah ini sudah beberapa hari tidak melaut karena cairan mirip limbah terus bermunculan dan menyebar mengikuti arah angin.

Fenomena ini belum dilaporkan ke instansi terkait karena pihaknya masih menunggu perkembangan beberapa hari ke depan.

"Belum, kita tunggu dulu perkembangan kalau semakin parah nanti baru kita sampaikan," kata A Rahim.

Sebelumnya, cairan mirip limbah muncul di laut Teluk Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (8/2/2024).

Cairan tebal berwarna coklat tersebut pertama kali terlihat mengapung di wilayah perairan Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

Salah seorang warga Desa Bajo, Syarif mengatakan, cairan itu tidak saja menyebar di perairan Desa Bajo, tetapi juga terlihat di beberapa lokasi di Kecamatan Soromandi.

"Cairan mirip limbah ini muncul tadi pagi, cukup tebal dan sudah menyebar di beberapa lokasi," kata Syarif saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (8/2/2024).

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima, NTB menerjunkan tim untuk meneliti kemunculan cairan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com