DD mengatakan, anggota KBTM ada sekira 40 orang, namun hanya sebagian yang melakukan tawuran.
"Teman-teman dari berbagai daerah, Tengaran, Salatiga, dan Ambarawa. Kami tidak mencari musuh, tapi ditantang duluan, diejek di media sosial," ucapnya.
Setelah ditangkap polisi, dia mengaku menyesal dan minta maaf karena telah menimbulkan keresahan.
"Tidak perlu ada kelompok kalau hanya untuk tawuran, perbuatan kami merugikan orang banyak, jangan ditiru, bahaya," paparnya.
"Untuk orangtua dan keluarga, maaf anakmu ini belum bisa memberikan yang terbaik, kami sungguh menyesal dan tak akan mengulangi lagi. Mari bersama kita jaga Kota Salatiga dari kelompok-kelompok tawuran," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.