Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Desa di Purworejo Terendam Banjir, Warga Masih Enggan Mengungsi

Kompas.com - 01/02/2024, 09:34 WIB
Bayu Apriliano,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sudah 3 hari terendam banjir. Meski demikian, mereka masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tiga desa tersebut yakni Desa Wonoyoso dan Tasikmadu Kecamatan Pituruh, dan Desa Wironatan Kecamatan Butuh. Diketahui banjir terjadi pada Selasa (30/1/2024) hingga hari ini Kamis (1/2/2024) belum surut.

Baca juga: Update Banjir Jakarta: 9 RT Masih Terendam, Warga di Semper Barat dan Timur Mengungsi

Miswan, salah satu warga mengatakan, banjir yang melanda di desanya sudah sering terjadi setiap tahunnya.

Hal ini lantaran sungai yang melintas di Desa Wironatan sudah mengalami pendangkalan.

"Sudah biasa setiap tahun banjir, kita berharap nanti sungainya digali lagi. Selain itu pintu air jangan manual," kata Miswan saat ditemui pada Kamis (1/2/2024).

Miswan mengatakan, banjir juga berdampak pada sawah-sawah milik warga. Sawah seluas 4 hektar yang baru ditanami padi, rusak terndam banjir.

"Semua kena air, di pinggir jalan sana kayaknya nanti pada mati. Nanti kalau sudah surut kita tanam lagi," kata Miswan yang juga petani ini.

Banjir di Desa Wironatan ketinggian air mencapai 70-100 cm. Sedangkan di Wonoyoso dan Tasikmadu antara 20-50 cm.

BPBD Purworejo terus memantau perkembangan bencana di tiga desa tersebut.

"Kalau saat ini tingginya sekitar pinggang orang dewasa," kata Miswan.

Muridan, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Pituruh mengatakan, meski terendam banjir, warga masih enggan untuk mengungsi.

“Warga belum berkenan mengungsi. Kami terus memantau perkembangan dan untuk sementara situasi di Desa Wonoyoso maupun Tasik Madu masih aman terkendali,” kata Muridan.

Baca juga: Puluhan Rumah di Kampar Terendam Banjir, Warga Mengungsi

Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Haryono mengimbau warga terutama yang berada di daerah rawan banjir untuk terus waspada. Selain Bayan dan Pituruh, kecamatan lain yang memiliki potensi bencana banjir antara lain Bagelen, Purwodadi, Ngombol serta Bayan.

"Kita minta warga tetap waspada, karena hujan masih turun dengan intensitas yang cukup tinggi," kata Hariyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com