Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Sehari Ada 2 Pengemudi Ojol Jadi Korban Pembiusan, di Boyolali dan di Karanganyar

Kompas.com - 31/01/2024, 12:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Riski (20), seorang pengemudi ojek online ditemukan tak sadarkan diri diri saat mengantar penumpang dari Jalan Solo-Baki ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali pada Senin (22/1/2024).

Kasus pembiusan ini bermula saat pengemdi ojol asal Wonogiri tersebut menunggu orderan di sebuah toko kosong, Jalan Solo-Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tiba-tiba dia didatangi seorang pria yang meminta bantuan untuk diantarkan ke Bandara Adi Soemarmo, Boyolali.

Agar korban mau, pelaku juga mengaku sebagai aparat dan sempat menunjukkan senjata api. Riski pun mau mengantarkan pelaku ke bandara.

Baca juga: Cerita Siti Fatimah Driver Ojol di Surabaya yang Jadi Korban Jambret, Anak Didorong dan Ponsel Diambil Paksa

Di tengah jalan tepatnya di depo jamu, penumpang meminta Riski berhenti untuk minum jamu. Lalu pelaku memberikan jamu ke korban.

"Modus bius dengan diberi minuman jamu saat berhenti beli jamu di Colomadu itu," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi.

Setelah berhenti sebentar, korban dan pelaku melanjutkan perjalanan.

Setelah beberapa menit, tepatnya di Jalan By Pass Kaliwungu, Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, atau di sebelah selatan landasan pacu bandara, korban tidak sadarkan diri.

Oleh pelaku, korban ditinggal di pinggir jalan.

"Saat terbangun, barang miliknya hilang. Berupa sepeda motor honda Vario dengan nomor polisi AD-3679-ASF dan ponsel merek Infinix," tambahnya.

Baca juga: Cerita Driver Ojol yang Tiap Hari Kerja Bawa Anak Dapat Bingkisan dari Iriana di Salatiga

Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan. Termasuk memeriksa saksi dan melakukan pengecekan dari titik awal hingga TKP.

Ada korban lain

Di hari yang sama juga terjadi pembiusan pada pengemudi ojol lainnya yakni Sukarman (56), warga Jatikuwung Lor, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Peristiwa ini bermula saat Sukarman yang biasanya mangkal di Terminal Tirtonadi Solo ini menawarkan jasa ojek secara offline kepada pria yang baru saja turun dari bus pada Senin (22/1/2024)sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu ia sepakat menerima upah dari penumpangnya sebesar Rp 120.000 dan mengantarkannya ke Terminal Tawangmangu.

Namun sesampainya di kawasan Palur, Kabupaten Karanganyar, ia merasa punggungnya seperti digigit semut.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut yang Menewaskan Driver Ojol di Jalan Sultan Agung Semarang

Meski begitu, ia tetap melanjutkan perjalanan. Namun di sekitar Jaten, penumpang memintanya untuk berhenti sejenak di depan ruko yang kosong.

"Di ruko warna oranye, (penumpang) minta berhenti. Penumpang menerima telepon dari temannya atau siapa nggak tahu." ujar Sukarman, Senin (29/1/2024),

"Setelah itu bapaknya itu minta minuman yang saya bawa yang masih setengah botol lalu dihabiskan," sambungnya.

Tak hanya menerima telepon, di ruko tersebut penumpangnya juga mengeluarkan benda seperti pistol.

Benda tersebut sempat dititipkan untuk disimpan di jok motor milik Sukarman.

"Saya disuruh buka jok, bapaknya titip (seperti) pistol. Kaya senjata pistol gitu pokoknya, dia bilangnya pistol.” ujarnya.

Baca juga: Cerita Kustini, Ojol yang Sepeda Motornya Hilang dan Rumahnya Ambruk Diterjang Banjir Bandang

"Tapi saya sempat menolak karena takut ada apa-apa. Terus bilangnya bapaknya itu 'saya itu aparat, ndak apa-apa' gitu," sambungnya.

Setelah itu Sukarman dan penumpangnya melanjutkan perjalanan. Tak lama ia hilang kesadaran.

"Setelah ditaruh di jok, terus saya naik dan berjalan sekitar 200 sampai 500 meter itu saya sudah hilang ingatan," pungkasnya.

Akibat dari peristiwa tersebut, ia kehilangan motonya jenis Honda Beat, dompet beserta kartu pribadi dan uang sebesar Rp 70.000.

Di hari yang sama, ia mendapat telepon dari polisi yang mengabarkan bahwa dompet miliknya ditemukan di samping korban pembiusan lainnya.

Baca juga: Driver Ojol Mengaku Dukun dan Cabuli Anak di Bawah Umur di Jembrana

Belakangan diketahui korban tersebut adalah Riski.

"Jam 12 saya menjemput cucu saya yang kecil, itu istri saya mendapat telpon dari Polsek Ngemplak Sawahan Boyolali," kata dia.

“Setelah itu saya pulang, saya ditelepon dan ditunggu di Polsek untuk menghadap untuk dimintai keterangan karena dompet saya itu ditemukan di wilayah Bandara (Adi Sumarmo). Ada yang kasusnya sama dengan saya, pembiusan, ojek online tapi non aplikasi," ujar Sukarman.

Karman menyebut, peristiwa pembiusan yang dialami tukang ojek di bandara itu hanya selang beberapa jam setelah dirinya menjadi korban.

"Di samping korban itu," sambungnya.

"Saya kejadian Senin jam 5 sore, lha dia itu malamnya yang di bandara itu malam di hari sama, Senin," ungkap dia.

Baca juga: Nyamar Jadi Ojol, Polisi Cirebon Sergap Residivis Narkoba

Meski ditemukan, dompet miliknya itu hanya tersisa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu BPJS ketenagakerjaan serta foto sang anak. Dompet itu kini masih berada di Polsek Ngemplak Sawahan Boyolali.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sukarman, Driver Ojol yang Jadi Korban Pembiusan Sebut Ada Korban Lain, Ditemukan di Boyolali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com