Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Laporan Kematian Palsu di Nunukan, Motifnya Ada yang Sakit Hati Suami Menikah Lagi

Kompas.com - 25/01/2024, 04:55 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kasus pemalsuan akta kematian di Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) bukanlah hal baru. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Nunukan mencatat ada empat kasus pemalsuan laporan kematian. 

Baru-baru ini, seorang perempuan bernama Rian Rahmani (41) dilaporkan meninggal oleh ayah angkatnya RMS. Padahal Rian Rahmani masih hidup dan dalam kondisi sehat. 

Perempuan yang bekerja di Malaysia tersebut kaget dirinya tercatat sudah meninggal di Disdukcapil Nunukan. Akibatnya, nomor induk kependudukan (NIK) miliknya dicabut sehingga tak bisa mengakses layanan publik. 

Kadisdukcapil Nunukan, Agustinus Palentek menuturkan, kasus warga memalsukan akta kematian bukan kasus baru. 

Baca juga: Kesalnya Rian Rahmani, Dilaporkan Meninggal oleh Ayah Angkat, Saat Ini Kesulitan Urus Apa Pun

‘’Kami mencatat ada empat kasus laporan kematian yang dipalsukan. Semua kasusnya sudah lama terjadi, namun baru diketahui. Saat korbannya mengurus Adminduk di Kantor Capil baru baru ini,’’ujarnya, Selasa (23/1/2024).

Laporan kematian palsu di Nunukan, kata Agustinus, didominasi alasan sakit hati karena ditinggal suami menikah lagi. Selain itu juga untuk memudahkan si pelapor untuk menikah lagi.

Kasus pemalsuan kematian yang pertama merupakan laporan warga Desa Sekaduyon Taka, Kecamatan Seimanggaris. Dalam hal ini seorang suami melaporkan kematian istrinya demi bisa menikah lagi di luar Pulau Nunukan.

Kasus kedua, dari warga Kecamatan Sembakung. Ada seorang istri yang mendapat kabar suaminya telah menikah lagi di daerah Morowali, Sulawesi Tengah.

‘’Karena istrinya sakit hati, akhirnya ia melaporkan suaminya meninggal, dan terbit juga surat kematian dari desa,’’ kata Agus.

Kasus ketiga, laporan dari seorang istri warga Desa Binusan, Kecamatan Nunukan. Setelah mendapatkan kabar suaminya menikah lagi di Nusa Tenggara Timur, sang istri menganggap suaminya telah mati.

Sang istri akhirnya membuatkan surat kematian di kantor Desa.

‘’Dan kasus terbaru itu yang di Sebatik, antara ayah dan anak. Kita tidak tahu apa motifnya. Tapi semua ini adalah pidana yang memiliki ancaman hukuman lima tahun penjara, karena memalsukan dokumen,’’urai Agustinus.

Ia melanjutkan, akibat terbitnya surat kematian, maka secara otomatis NIK tak akan aktig lagi. Kondisi ini berdampak pada pengurusan administrasi yang membutuhkan KTP. Misalnya, layanan perbankan, urusan SIM dan masalah tanah.

Baca juga: Kisah Pilu Bocah Disiksa Ibu Kandung di Surabaya, Terlihat Tatak Ternyata Alami Trauma

Dia mengatakan korban bisa mengaktifkan lagi NIK dengan cara melaporkan ke polisi terkait adanya pemalsuan dokumen. 

Aduan tersebut bisa dibawa ke Disdukcapil dengan melampirkan pernyataan belum meninggal dunia, sebagai dasar mengaktifkan kembali NIK-nya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com