BOGOR, KOMPAS.com - HMZ, seorang balita perempuan di Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas usai disengat tawon vespa saat bermain sepeda listrik dengan tetangganya.
Kades Leuwimalang, Bunyamin mengatakan, balita tersebut tewas akibat disengat tawon vespa di bekas area Taman Wisata Matahari (TWM), Puncak Bogor, Selasa (16/1/2024) pukul 16.00 WIB.
Korban yang merupakan anak yatim ini sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: 4 Tewas dalam Pesta Miras di Bandung, Penjual Minuman Keras Diperiksa
"Korban ini anak yatim, dia paling kecil 4 bersaudara. Jadi dia tersengat tawon Selasa sore, meninggalnya Rabu pagi," ujar Bunyamin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/1/2024).
Peristiwa bermula saat korban bermain sepeda listrik bersama dua anak perempuan atau tetangganya yaitu Gina (12) dan Nazwah (10) ke lokasi area bekas wisata.
"Mereka bertiga tetanggaan, lagi main sepeda listrik di lokasi taman matahari, jaraknya 100 meter dari rumah," ucapnya.
Baca juga: Muncul Dugaan Mayat Pria Dilakban dan Terbungkus Sarung di Bogor Tewas Saat BAB
Saat sedang sepedaan, mereka kemudian melihat ada sarang tawon dan mencoba mengusiknya dengan cara dilempar pakai sandal.
Karena diusik, ribuan tawon keluar dari sarangnya dan menyerang ketiga anak tersebut. Usai mengganggu sarang tawon itu, ketiga bocah ini panik dan langsung berlari berhamburan.
Naas, korban yang masih kecil tidak mampu menyusul dua temannya berlari. Alhasil, korban dikerubutin dan disengat koloni tawon jenis vespa.
"Namanya anak-anak ya, jadi (iseng) dilempar itu sarang tawon. Dari situlah tawonnya menyerang dan si korban yang kena karena dia paling kecil tidak kuat lari, akhirnya dikerubutin lalu disengat," ungkapnya.
Setelah kejadian itu, korban sempat ditolong oleh temannya lalu dibawa ke rumahnya pada Selasa petang.
Sesampainya di rumah, balita tersebut kemudian dibawa ke bidan desa oleh keluarganya.
Selanjutnya, pihak bidan meminta agar dirujuk ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis. Korban lalu dibawa pulang lagi setelah diberi penanganan awal oleh pihak bidan desa.
"Sama bidan dianjurkan untuk ke IGD, RS terdekat sesuai standar dari bidan, mereka juga berkoordinasi dengan dokter. Saat itu, anak itu terus dikontrol oleh bidan, malam dicek dan biasa aja kondisinya. Pas paginya itu baru dia kejang-kejang," ungkap Bunyamin.
Melihat balita itu kejang-kejang, pihak keluarga langsung memutuskan untuk membawanya ke klinik terdekat.