KOMPAS.com - Kelenteng See Hien Kiong adalah tempat ibadah Tri Dharma, yaitu untuk penganut Taoisme, Konghucu, dan Buddha yang ada di Kota Padang.
Lokasi Kelenteng See Hien Kiong berada di Jalan Kelenteng, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat.
Baca juga: Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban, Gerbangnya Dihiasi Patung Kepiting Raksasa
Bangunan baru kelenteng ini berada di seberang bangunan lama yang luluh lantak karena gempa yang melanda kota Padang pada tanggal 30 September 2009.
Kelenteng See Hien Kiong sendiri telah terdaftar sebagai cagar budaya di BPCB Sumatera Barat dengan nomor inventaris 06/BCB-TB/A/01/2007.
Hal ini karena keberadaan Kelenteng See Hien Kiong menyimpan sejarah eksistensi masyarakat etnis Tionghoa dan akulturasi budaya di Kota Padang.
Baca juga: Kelenteng Tien Kok Sie, Tempat Peribadatan Tri Dharma di Sisi Kawasan Pasar Gede Hardjonagoro
Kelenteng See Hien Kiong awalnya didirikan oleh marga Tjiang dan Tjoan Tjiu yang datang berniaga ke Kota Padang.
Walaupun begitu, peruntukan klenteng ini secara keseluruhan adalah untuk etnis Tionghoa (Hok Hwa) di Padang pada umumnya.
Baca juga: Kelenteng Poncowinatan, Klenteng Tertua di Yogyakarta yang Berdiri Sejak 1879
Hal ini diketahui dari sumber otentik berupa prasasti atau batu peringatan yang dahulu terdapat di sisi timur dan barat bagian dalam Kelenteng See Hien Kiong.
Lebih lanjut, dalam prasasti yang ditulis oleh Lie Goan Hoat pada tanggal 1 November 1905 itu tidak disebutkan kapan Kelenteng See Hien Kiong didirikan.
Namun terdapat tinggalan lain yang terdapat di klenteng tersebut berupa lonceng (genta) dengan tanggal pembuatan di tahun 1841.
Pada tahun 1861, bangunan kelenteng yang terbuat dari kayu dan atap dari rumbia serta seng itu sempat terbakar akibat keteledoran Pendeta Sae Kong.
Selanjutnya, Kapiten Lie Goan Hoat bersama dengan Letnan Liem Soen Mo serta Letnan Lie Bian Ek bermufakat untuk membangun kembali kelenteng Kwan Im.
Ketiganya mengajak seluruh etnis Tionghoa di Padang untuk mengumpulkan dana untuk melakukan pembangunan ulang kelenteng.
Berdasarkan prasasti (batu peringatan) yang ada di klenteng tersebut tertulis bahwa pendirian ulang kelenteng ini dimulai pada tahun Cina Koei Yoe dan bulan 12 tanggal 3, dan baru selesai pada tahun Peng Tji bulan 12 dengan lama pengerjaan 4 tahun.
Prasasti yang dibuat Kapiten Lie Goan Hoat tersebut juga menjadi pengingat bagi jasa-jasa Letnan Liem Soen Mo dan Lie Bian Ek serta bagi etnis Tiong Hoa di Padang.