Atap dengan dua bangunan ini berbentuk khas cina dengan hiasan naga dengan atap warna merah yang berhias warna kuning keemasan.
Bagian atapnya berwarna merah dibuat dengan model tanduk atau gonjong seperti atap rumah gadang.
Di ambang pintu terdapat papan nama dengan tulisan cina warna emas yang menggantung pada atap.
Sementara di seluruh dinding luar penuh dengan hiasan ukiran dan lukisan sebelas naga pada sisi atasnya.
Semua ornamen yang menghiasi Kelenteng See Hien Kiong tersebut memiliki makna dan arti pada masyarakat Tionghoa.
Setelah runtuh, bangunan baru Kelenteng See Hien Kiong dibangun mirip dengan kelenteng yang lama.
Kelenteng See Hien Kiong yang baru didesain oleh arsitek dari China dengan model Kelenteng Kuno yang berasal dari Hokkian, Tjoan Tjiu.
Untuk pengerjaan, struktur bangunan klenteng dikerjakan oleh pekerja lokal, sementara eksterior dan interiornya dikerjakan oleh ahli dari luar.
Bangunan baru Kelenteng See Hien Kiong kemudian diresmikan kembali pada akhir Maret 2013.
Benda-benda bersejarah berusia ratusan tahun yang menjadi peninggalan dari bangunan kelenteng yang lama turut ditempatkan di tempat baru ini.
Kelenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Kota Tua Kampung Pondok.
Kelenteng See Hien Kiong memang terbuka untuk umum serta hanya ditutup ketika sedang ada upacara keagamaan.
Namun wisatawan hanya bisa menikmati bagian luar bangunan termasuk halaman muka kelenteng dan dilarang masuk hingga ke dalam bangunan induk.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
kebudayaan.kemdikbud.go.id
indonesia.go.id
padang.go.id
infopublik.id