KOMPAS.com - Tim SAR melakukan penyisiran sejumlah desa di lereng Gunung Lewotobi di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/1/2024) malam. Penyisiran dimulai pukul 21.00 Wita-23.00 Wita.
Wakil Komandan Brimob Batalyon B Pelopor Agustinus Silvester mengatakan, patroli ini dilakukan untuk memastikan situasi di lereng Lewotobi Laki-laki. Apalagi status gunung itu berada di level IV awas.
Apabila masih ada masyarakat yang berada di rumah atau butuh dievakuasi maka langsung diarahkan ke lokasi pengungsian.
Baca juga: Gunung Lewotobi 4 Kali Gugurkan Lava Pijar, Jarak Luncur Sejauh 2 Km
Pihaknya, kata Agustinus, mendapati beberapa warga yang masih bertahan di kampung. Mereka semua merupakan laki-laki dewasa.
"Mereka yang menjaga rumah dan ternak yang ada di kampung. Mereka juga dibekali dengan kendaraan. Jika terjadi sesuatu mereka langsung bergeser ke lokasi pengungsian," ujar Agustinus.
Agustinus menambahkan, sejauh ini situasi di beberapa desa terdampak masih aman.
Koordinator Operasi Basarnas Gunung Lewotobi Laki-laki, Yudha Pradana Putra mengatakan, perlu diwaspadai ketika terjadi hujan pada malam hari yang memicu terjadinya banjir lahar dingin.
Oleh sebab itu, lanjutnya, tim SAR gabungan melakukan patroli di sejumlah desa yang berada dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: 931 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Terserang ISPA
"Kami bersama semua unsur potensi SAR terus melakukan patroli di desa-desa terdampak sesuai arahan pemerintah," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status gunung Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level IV awas terhitung mulai 9 Januari 2024 pukul 23.00 Wita.
Masyarakat di sekitar diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut dan utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.