Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langgar Perda dan Diduga Sediakan Jasa Prostitusi, Warung Tuak dan Kos-kosan di Lombok Barat Ditutup

Kompas.com - 12/01/2024, 06:10 WIB
Idham Khalid,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah warung tuak (miras) dan tempat kos-kosan di Desa Jagaraga, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditutup Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Kamis (11/1/2024).

Dalam penegakan Perda tersebut, sebanyak 6 warung tuak dan 8 kos-kosan ditutup. TKP itu dipasang Pol PP line serta poster bertuliskan larangan aktivitas di tempat tersebut.

Kepala Satuan Pol PP Lombok Barat Yeni S Ekawati mengatakan, warung tuak yang beroperasi di desa tersebut semuanya tidak memiliki izin dan telah melanggar Perda Lombok Barat tentang tata ruang wilayah (RTRW).

Baca juga: 4 Perempuan Disekap di Situbondo dan Dipaksa Layani Prostitusi, Korban Usia 17 Tahun Lapor ke Akun Polisi

"Ini kan yang namanya warung tuak minuman beralkohol tidak boleh, karena ini melanggar Perda tentang tata ruang wilayah, Perda soal bangunan gedung, peredaran miras."

"Nah kalau dia bilang kok saya tidak diberikan izin ini kan tata ruangnya bukan untuk  lokasinya," kata Ekawati usai melakukan penertiban kawasan.

Selain alasan melanggar Perda, penutupan dilakukan karena keresahan masyarakat setempat atas dugaan adanya pelayanan prostitusi dalam kegiatan usaha warung tuak dan kos-kosan.

"Dari hasil penutupan warung tuak dan kos-kosan, kami amankan 15 orang yang disinyalir terlibat prostitusi," kata Ekawati.

Mirisnya, kata Ekawati, terdapat tiga orang anak di bawah umur yang yang terlibat dalam dugaan prostitusi di tempat tersebut.

"Aduh kasihan sekali, yang seharusnya mereka masih senang sekolah, mengenyam pendidikan, malah membuat orangtuanya susah," kata Ekawati.

Baca juga: Pengakuan Tersangka Kasus Prostitusi Daring: Kami Pindah-pindah di Situbondo, Banyuwangi, Jember

Dijelaskan Ekawati, sebelum dilakukan penutupan terhadap warung tuak dan kos-kosan, pihaknya mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan setempat bahwa ditemukan pengunjumg positif HIV.

"Dinas kesehatan sudah melakukan pemeriksaan dan ditemukan dua orang positif (HIV), ini penyakit menular dan tidak boleh dibiarkan," ungkap Ekawati.

Ia menduga untuk modus pelayanan prostitusi para pihak yang terlibat masih menggunakan cara manual menggunakan jasa mucikari.

"Kayaknya masih pakai mami-mami. Kalau yang menggunakan aplikasi masih kami telusuri," kata Ekawati. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com