Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lereng Lewotobi Panik Dengar Gemuruh Kuat

Kompas.com - 10/01/2024, 08:26 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga lereng gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Timur (NTT), panik mendengar suara gemuruh saat terjadi erupsi, Selasa (9/1/2024) malam.

Suara gemuruh mulai terdengar pada pukul 23.30 Wita. Kemudian semakin kuat hingga Rabu (10/1/2024) dini hari.

Warga yang sedang berada di dalam rumah lari ke jalan, kemudian memilih mencari lokasi yang aman.

Baca juga: Status Gunung Lewotobi Naik ke Level IV Awas, Warga Satu Desa Segera Dikosongkan

"Kami tadi malam sangat panik, karena gemuruh sangat kuat. Apalagi kami lihat ada sinar api di puncak gunung," ujar Delvis Henakin, warga Desa Hokeng Jaya kepada Kompas.com, Rabu.

Delvis berujar, kepanikan warga semakin bertambah karena durasi gemuruh dari gunung itu begitu lama. Bahkan lebih dari lima jam.

Warga yang sebelumnya memilih bertahan terpaksa harus mengevakuasi diri ke lokasi yang aman.

Warga lain, Ardus Mehan, mengatakan, warga panik karena mendengar suara gemuruh kuat.

Ditambah lagi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api Lewotobi Laki-laki dari level III siaga ke level IV awas pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.

Baca juga: Terima Bantuan dari Pembaca Harian Kompas, Korban Erupsi Lewotobi: Terima Kasih

Beruntung saat itu semua anggota keluarganya sudah mengungsi ke lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah.

"Kami di kampung ini yang bertahan laki-laki. Sementara anak-anak, lansia, ibu-ibu, balita sudah mengungsi," ujarnya.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef Mboro mengatakan, kenaikan status gunung Lewotobi Laki-laki ke level IV awas karena aktivitas vulkanik gunung tersebut meningkat.

Warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut dan utara.

"Maka rekomendasinya untuk warga satu desa yakni Desa Dulipali segera dikosongkan," ujar Herman saat ditemui wartawan, Selasa malam.

Baca juga: Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Bertambah Jadi 5.057 Jiwa

Herman mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Jika terjadi erupsi dan hujan abu, diimbau tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut dan mata.

Masyarakat di sekitar gunung pun harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com