Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vape Masih Digandrungi Anak Muda, Ini Bahayanya Menurut Dokter Spesialis Paru

Kompas.com - 09/01/2024, 16:45 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Bahayanya bagi kesehatan

Salah satu Pengurus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Jawa Tengah, dr Prihatin Iman Nugroho SpP MKes, mengatakan, vape memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Di antaranya seperti propilen glikol, nikotin, karsinogen, acrolein, diacetyl, logam berat, formaldehida, asetaldehida dan lainnya.

Nugroho mengatakan, sejumlah komponen itulah yang dapat memberi dampak negatif jangka panjang kepada pengguna vape.

Baca juga: Miras Oplosan Renggut 4 Nyawa di Semarang, Korban Rasakan Badan Panas dan Lemas

"Salah satu penelitian yang dilakukan teman sejawat dokter di Jakarta, dari jumlah sampel sekitar 50-an, ternyata sebagian besar yang terpapar vape, mereka ditemukan adanya masalah kanker paru-paru dalam jangka panjang. Selain itu juga ditemukan masalah kanker pada kandung kemihnya," ucap Nugroho.

Tidak hanya itu, Nugroho mengatakan, pengguna vape juga rentan terkena penyakut popcorn lung atau peradangan pada paru-paru, hingga Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK).

Padahal, seorang yang menderita PPOK biasanya diakibatkan oleh asap pembakaran sampah plastik, asap rokok, pembakaran kayu maupun bahan-bahan logam.

"Nah, orang-orang yang terpapar vape ini biasanya berjangka waktu 5 tahun ke atas, dan akan terjadi ketika dia sudah berusia lanjut. Misal ketika dia melakukan aktivitas merokok di usia 20-an, mungkin akan muncul pas usia 30 tahun ke atas," tutur dia.

Nugroho mengaku, bahwa kini vape telah dijadikan sebuah kecenderungan gaya hidup oleh sebagian kelompok. Bahkan, pengguna vape telah merambah kepada remaja dan perempuan.

Di samping itu, Nugroho mengatakan, tidak sedikit orang yang menganggap bahwa vape memberikan dampak yang lebih ringan dibanding rokok konvensional. Faktanya, keduanya memiliki dampak yang berbahaya.

"Di sebuah jurnal juga disampaikan bahwa meski vape tidak ada tar dibanding tokok konvensional, tapi dampaknya sama-sama berbahaya dibanding rokok konvensional," ucap Nugroho.

Kendati demikian, Nugroho mengimbau kepada generasi muda untuk tidak coba-coba merokok ataupun menggunakan vape.

Alasannya, supaya terhindar dari risiko yang berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

"Salah satu dorongan yang menyebabkan seseorang itu merokok dan sulit menghentikannya dipengaruhi faktor lingkungan. Gimana agar tidak terpapar, ya kembali lagi komitmen untuk tidak masuk ke area itu dan tentu saja menjaga pola hidup sehat," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com