Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kecelakaan KA Turangga Versi Petugas, Ada Getaran dan Lampu Tiba-tiba Mati

Kompas.com - 05/01/2024, 16:36 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rendi Juni Wardani (33), seorang petugas kebersihan Kereta Api (KA) Turangga 55A menceritakan detik-detik kecelakaan kereta Turangga dan Kereta Api Commuter Line Bandung Raya (Baraya) pada Jumat (5/1/2024).

Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 06.03 WIB, di jalur Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, tepatnya di Kilometer 181+5/4.

KA Turangga melaju dari arah Surabaya Gubeng dengan tujuan akhir Bandung dan sebaliknya, KA Baraya melaju dari arah Padalarang dengan tujuan akhir Cicalengka.

Rendi mengatakan, saat tabrakan itu terjadi, dirinya sedang berada membersihkan toilet di gerbong paling belakang pada rangkaian kereta itu.

Baca juga: Haru di Rumah Duka, Masinis Korban Kecelakaan Maut Turangga Tinggalkan Istri dan Anak Semata Wayang

Warga Kampung Cilebak RT04/02, Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung itu kemudian merasa goncangan yang mendadak hingga ia curiga terdapat hal yang tidak beres.

"Tiba-tiba saja adu banteng , terasa getarannya sampai ke belakang," katanya di sekitar lokasi kejadian.

Menurut Rendi, getaran yang ia rasakan cukup lama dan tiba-tiba suasana dalam kereta menjadi gelap karena listrik padam.

"Getarannya lumayan lama, terus tiba-tiba kelistrikan padam, lampu mati," katanya.

Rendi juga mendengar teriakan dari para penumpang kala itu. Ia mengatakan gerbong yang ia tumpangi tak sampai terguling, hingga ia bisa keluar tanpa susah payah.

Baca juga: Kesaksian Kondektur KA Turangga: Sebelum Kejadian Terdengar Dentuman Keras

Saat kecelakaan terjadi, ada tiga gerbong KA Commuter Line yang anjlok, sementara KA Turangga ada delapan gerbong yang anjlok.

Menurut Rendi, ia ikut membantu proses evakuasi penumpang. Diketahui, jumlah penumpang di dalam KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ada sebanyak 264 orang. Untuk jumlah penumpang di dalam KA Bandung Raya ada 191 orang.

Sementara itu Kondektur Kereta Api (KA) Turangga, Diki Ramdani, memberikan kesaksian saat detik-detik kecelakaan terjadi.

"Suara (dentuman) keras pasti ada, setelah itu saya enggak inget apa-apa. Pas kejadian blank, gak sadar," kata Diki ditemui di RSUD Cicalengka.

Saat kejadian, Diki berada di belakang lokomotif. Begitu terjadi benturan, Diki memastikan seluruh penumpang KA Turangga aman.

"Alhamdulillah aman (penumpang). Pas di TKP kan langsung sadar, selebihnya enggak ingat," ungkapnya. Saat ini, Diki sedang menjalani perawatan di RSUD Cicalengka karena mengalami luka ringan.

Baca juga: Masinis KA Turangga Dibawa ke RS AMC Cileunyi, Masih Diobservasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Mucikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

[POPULER REGIONAL] Respons Sandiaga Uno soal Putusan MA | Bus Wisata Terguling di Tawangmangu

Regional
PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

PSI Beri Sinyal Dukung Kapolda Luthfi Maju Pilkada Jateng

Regional
Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Komnas HAM: 41 Kasus Kekerasan Terjadi di Papua hingga Juni 2024, 53 Orang Jadi Korban

Regional
Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Tolak Ganti Rugi Rp 5,3 Miliar, Warga Wadas: Tanah Bisa Jangka Panjang, Kalau Uang Cepat Habis

Regional
Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com