Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Masih Ada Kebocoran Penyaluran Pupuk Subsidi

Kompas.com - 03/01/2024, 15:25 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui masih ada kebocoran penyaluran pupuk bersubsidi.

Hal itu disampaikan Jokowi usai menemui petani di Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).

Awalnya, awak media menanyakan fenomena kelangkaan pupuk bersubsidi. Beberapa petani mengaku kerap kesulitan membeli pupuk bersubsidi di distributor. Petani terpaksa membeli di luar dengan harga jauh lebih mahal.

"Itu yang harus dikontrol terus, distributor, pengecer harus dikontrol. Jangan sampai pupuk bersubsidi dijual ke tempat yang bukan petani," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Jangan sampai Pupuk Subsidi Dijual ke Bukan Petani

Jokowi tak menutup mata atas fenomena tersebut. Namun Jokowi mengatakan, akan terus mengontrol penyaluran pupuk bersubsidi.

"Memang ada kebocoran seperti itu, tapi semuanya akan diawasi dan dikontrol," ujar Jokowi.

Baca juga: Kerap Dapat Keluhan dari Petani soal Pupuk Subsidi, Ganjar Siap Menambah Kuota

Jokowi mengatakan, pupuk merupakan persoalan klasik bagi petani. Namun ia mengatakan, persoalan itu diharapkan bisa segera teratasi.

"Kemarin sudah saya sampaikan sekarang pembelian pupuk tidak harus pakai kartu tani, bisa pakai KTP," kata Jokowi.

PT Pupuk Indonesia juga telah menyiapkan 1,7 ton pupuk untuk masa tanam sekarang.

"Saya kira itu mencukupi dan kita harapakan keluhan pupuk tidak ada lagi," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com