Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenguk Relawan Korban Penganiayaan Oknum TNI, Ganjar: Tak Ada Cerita Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 31/12/2023, 23:31 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjenguk dua korban dugaan penganiayaan sejumlah oknum anggota TNI yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023) malam.

Ganjar tiba di rumah sakit sekitar pukul 21.14 WIB. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu turut didampingi sang istri Siti Atikoh Ganjar Pranowo.

Turut dalam rombongan ada Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah Agustina Wilujeng, Ketua DPC PDI-P Boyolali Susetya Kusuma Dwi Hartanta, Bupati Boyolali M Said Hidayat, Wakil Bupati Wahyu Irawan dan politisi senior PDI-P Boyolali Seno Kusumoarjo atau dikenal Seno Gedhe.

Baca juga: Ganjar Jenguk Relawan Korban Dugaan Pengeroyokan Oknum TNI di Boyolali

Kedatangan Ganjar bersama rombongan disambut Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali FX Kristandyoko.

Ganjar kemudian naik menuju ruang Mpu Bharada lantai tiga Gedung Merbabu. Ganjar awalnya masuk ke kamar korban nomor 13.

Ganjar bersama Atikoh dan beberapa perwakilan masuk ke kamar korban nomor 13.

Setelah itu Ganjar keluar dan masuk ke kamar korban nomor 14. Hanya saja Atikoh tidak ikut masuk mendampingi sang suami. Atikoh terlihat menitihkan air mata di luar kamar.

Sekitar pukul 21.34 WIB, Ganjar keluar dari kamar korban nomor 14.

Baca juga: Ganjar Janjikan Anggaran Rp 4 Triliun untuk Insentif Guru Agama

Kepada wartawan, Ganjar mengatakan dari tujuh relawan yang diduga dianiaya sejumlah oknum anggota TNI, masih ada dua korban yang menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Dari tujuh anak ada dua yang sekarang masih dirawat. Satu tadi saya tidak sempat karena masih tidur karena masih bengkak-bengkak. Yang satu sudah bisa diajak bicara. Hasil pemeriksaan dokter membaik, bagus ya. Tidak gagar otak, tulangnya bagus, terus kemudian otaknya juga bagus hanya patah gigi dan sebagainya," kata Ganjar di RSUD Pandan Arang Boyolali, Minggu malam.

 

Ganjar mengaku sempat mendengarkan cerita dari salah satu korban.

Menurut dia, korban pada saat kejadian dugaan penganiayaan sedang berhenti di lampu merah. Korban kemudian dipukul.

"Kalau ada penjelasan lainnya rasa-rasanya harus ada pengadilan untuk itu. Biar penjelasannya tidak teng blasur (ke mana-mana)," kata dia.

"Yang kedua juga kita tidak tahu ceritanya seperti apa. Tapi yang pertama tadi menceritakan dia ditarik ke dalam lalu dipukuli mereka yang berseragam," sambung dia.

Baca juga: 15 Oknum TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud, Dandim Pastikan Tak Ada Motif Politik

Menurut Ganjar, apabila ada pelanggaran hukum ada aparat yang menangani. Tidak ada yang main hakim sendiri.

Oleh karena itu, kata Ganjar kejadian ini akan terus dia kawal. Dirinya mengatakan sudah berkomunikasi dengan Panglima TNI, KASAD dan Pangdam IV/Diponegoro.

"Saya kira ini peringatakan untuk siapapun ya. Kalau ada yang melanggar kasih pada aparat yang menangani. Tidak ada cerita main hakim sendiri. Cerita rakyat yang harusnya bisa diingatkan siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun semena-mena. Kami akan urus itu. Kami komunikasi di Jakarta sudah bicara dengan Pak Panglima TNI, dengan KASAD, di Jateng bicara dengan Pak Pangdam sambutannya baik agar bisa dikomunikasikan terus menerus mengenai perkembangannya. Dan kami akan ikuti terus," kata Ganjar.

Diketahui, sebelum Ganjar tiba, puluhan warga Boyolali terlebih dahulu tiba di rumah sakit untuk menjenguk relawan korban dugaan penganiayaan oknum anggota TNI. Mereka membawa buket bunga untuk korban.

Baca juga: 15 Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Surakarta

Perwakilan warga Victor Adi Saputra mengatakan aksinya menjenguk korban dengan membawa buket adalah bentuk solidaritas. Ia mengaku prihatin atas kejadian tersebut.

"Kita ada solidaritas menjenguk temen kita atau saudara kita yang terkena musibah kemarin waktu Pak Ganjar launching KTP sakti dipukuli beberapa aparat. (Kejadian) seperti ini sangat memprihatinkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Cerita Doris Tampung 53 Orang Korban Banjir Bandang Sumbar di Rumahnya, Kini Kekurangan Air Bersih

Regional
Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Cerita Martis Kehilangan Mobil hingga Warung Saat Banjir Bandang Sumbar

Regional
Pria di Semarang Lecehkan Anak Tentangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Pria di Semarang Lecehkan Anak Tentangga Berulang Kali, Terciduk oleh Adik Korban

Regional
Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Cerita Endi Yudha Baskoro, 15 Tahun Jadi Relawan Tagana karena Hobi dan Panggilan Jiwa

Regional
Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Dugaan Krisis Lingkungan di Balik Banjir Bandang dan Lahar di Sumbar yang Tewaskan 47 Orang

Regional
Dianiaya karena Masalah Utang, Warga Aceh Kehilangan Telinga

Dianiaya karena Masalah Utang, Warga Aceh Kehilangan Telinga

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kang Zen Pilih Jadi Relawan Kemanusiaan | Buntut Tragedi Kecelakaan Bus di Ciater

[POPULER REGIONAL] Alasan Kang Zen Pilih Jadi Relawan Kemanusiaan | Buntut Tragedi Kecelakaan Bus di Ciater

Regional
Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Pilkada Kota Semarang, Bos PSIS Akan Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Cawalkot di PKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 14 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Regional
Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Pilkada Wonogiri 2024 Dipastikan Tidak Ada Calon Perseorangan

Regional
Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Ular Piton di Muna Mangsa Anak Sapi Warga, Saat Ditemukan Tubuhnya Sebesar Tiang Listrik

Regional
Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com