Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Taman Purbakala Pugung Raharjo, “Piramida” yang Tidak Sengaja Ditemukan oleh Transmigran

Kompas.com - 30/12/2023, 22:31 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Ada sebuah peninggalan megalitik yang menarik di Kabupaten Lampung Timur bernama Taman Purbakala Pugung Raharjo.

Taman Purbakala Pugung Raharjo ini berlokasi di Desa Pugung Raharjo, Kecamatan Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Baca juga: Sejarah Taman Purbakala Pugung Raharjo

Sebagai sebuah situs purbakala, Taman Purbakala Pugung Raharjo menyimpan peninggalan-peninggalan zaman megalitikum, zaman Hindu-Buddha, hingga zaman masuknya peradaban Islam.

Menariknya, terdapat sejumlah gundukan tanah yang sebenarnya merupakan kenampakan punden berundak.

Punden berundak inilah yang kerap disebut mirip dengan bentuk piramida, hampir serupa dengan piramida yang ada di Mesir.

Baca juga: Eksotisme Purbakala di Pugung Raharjo

Sejarah Penemuan Taman Purbakala Pugung Raharjo

Dilansir dari laman Kemendikbud, situs Taman Purbakala Pugung Raharjo awalnya ditemukan pada tahun 1957 oleh penduduk setempat yang terdiri dari warga transmigran.

Warga transmigran yang menemukan situs ini diantaranya Barno Raharjo, Sardi, Karjo, Kodiran dan Sawal, melaporkan hasil penemuan sewaktu mereka melakukan penebangan hutan untuk membuka lahan kepada Dinas Purbakala.

Baca juga: Mengenal Ikan Tuhuk, Maskot Kabupaten Pesisir Barat

Saat itu, temuan awal yang dilaporkan adalah arca Bodhisatwa yang bercirikan masa pengaruh Hindu-Buddha.

Baru pada tahun 1968, penelitian awal dilakukan oleh Lembaga Purbakala yang dipimpin oleh Drs. Buchori.

Pada tahun 1973, Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional bekerjasama dengan Pennsylvania Museum University, melakukan pencatatan dan pendokumentasian kepurbakalaan di Pugung Raharjo.

Hasil penelitian tersebut kemudian dituangkan di dalam Laporan Penelitian Sumatera.

Selanjutnya pada tahun 1975, kegiatan pemetaan dan survey permukaan dilakukan oleh tim Soekatno T.W..

Kemudian Haris Sukendar yang mengadakan penelitian di tahun 1977 berhasil menemukan dan mengidentifikasi adanya sejumlah batu berlubang dan bergores beserta persebaran temuan.

Ekskavasi yang dilakukan pada tahun 1980 menghasilkan kesimpulan bahwa kompleks megalitik Pugung Raharjo memiliki luas sekitar 25 ha.

Adapun pemugaran situs Pugung Raharjo dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perlindungan dan Pembinaan Sejarah dan Purbakala melalui Proyek Pembinaan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Lampung pada tahun 1977 hingga tahun 1984.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com