Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak di Pasuruan Tewas Dibunuh Tetangganya, Pelaku Diduga Ingin Kuasai Harta Korban

Kompas.com - 30/12/2023, 20:41 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang ibu bernama Rosidah (54) dan anaknya Ahmad Fauzi (13) tewas dibunuh tetangganya sendiri, Sabtu (30/12/2023) pagi.

Warga Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Mandaran, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan ini ditemukan bersimbah darah di dalam rumahnya.

Pelaku berinisial MS adalah tetangga belakang rumah korban dan sudah mengakui perbuatannya.

Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Rudy Hidajayanto mengatakan, untuk motif pelaku masih belum diketahui pasti, karena perlu pendalaman lebih lanjut.

“Hanya saja, setelah pelaku kondisinya membaik, dia mengakui membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya sendiri,” kata AKP Rudy Hidajayanto dilansir dari Surya.co.id.

Menurutnya, pelaku sempat diamuk massa, karena ketahuan menghabisi nyawa Rosidah dan anaknya. MS babak belur karena mendapatkan pukulan dari warga.

“Untungnya, anggota kami di lapangan bersama rekan-rekan TNI langsung mengamankan pelaku untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” ujar AKP Rudy.

Baca juga: Mengebut, Mobil Pajero Milik KSOP Tabrak Pantat Truk di Tol Pasuruan

Kronologi

Pelaku MS masuk ke dalam rumah korban sekitar pukul 09.00 WIB, dengan cara melompat pagar rumah korban.

Setelah masuk, pelaku langsung bergegas ke toko korban yang posisinya terpisah dengan bangunan rumah, Rosidah sedang berada di sana.

“Pelaku diduga kuat langsung menyerang Rosidah. Setelah itu dia disekap, tangan dan leher Rosidah diikat dengan selendang hingga tewas di dalam tokonya,” ujar AKP Rudy.

Setelah melumpuhkan Rosidah, pelaku ini masuk ke dalam rumah. Di musala, dia menemukan anak laki-laki korban. Saat itu juga, pelaku menyerang korban.

“Pelaku masuk ke dalam musala dan menyekap anak korban ini. Dia juga diperlakukan sama, tangan dan kakinya diikat dan dibekap,” ungkapnya.

Namun, tambah AKP Rudy, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

Menurutnya, perlu ada hasil visum dan autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

“Apakah tewas setelah dipukul benda tumpul atau benda tajam. Nah itu yang perlu kami pastikan dengan menunggu hasil visum sekaligus autopsi,” paparnya.

Perbuatan tersangka ini diketahui anak korban lainnya. Anak perempuan korban ini langsung menghubungi kekasihnya.

“Anak korban perempuan ini melapor ke kekasihnya, bahwa di rumahnya ada pembunuhan, dia minta tolong untuk segera datang dan menyelamatkannya,” sambung AKP Rudy.

Baca juga: TNI AU Buka Kemungkinan Gandeng KNKT untuk Selidiki Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano di Pasuruan

Tak berselang lama, kata Kasat, kekasihnya ini datang bersama warga. Mereka langsung mendobrak rumah korban dan menemukan pelaku di sana.

“Tak lama kami juga tiba di lokasi setelah mendapatkan laporan. Kasus ini sedang kami tindaklanjuti dan sedang kami dalami,” tutup AKP Rudy.

Motif pelaku

Disampaikan Kasat, dari hasil olah tkp sementara dan pemeriksaan pelaku, yang bersangkutan ini diduga kuat ingin menguasai harta korbannya.

Sekadar informasi, Rosidah adalah seorang janda yang kaya. Rosidah baru saja ditinggal pergi suaminya meninggal belum genap satu tahun ini.

Kendati demikian, motif perampokan yang menjadi pemicu pembunuhan perlu dibuktikan. Polisi juga belum memastikan apa ada barang berharga korban yang hilang.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul BREAKING NEWS Satu Keluarga di Kota Pasuruan Tewas Dibunuh Secara Sadis Oleh Tetangganya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com