Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Pengedar Uang Palsu Berkode 9Naga Ditangkap, Beroperasi di 3 Provinsi

Kompas.com - 29/12/2023, 18:32 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Sindikat peredaran uang palsu yang dikomandoi seseorang berkode 9Naga, dibongkar polisi.

Pelaku utama beserta kaki tangan dan barang bukti telah diamankan.

Pengungkapkan kasus ini berawal dari penangkapan tersangka Dian Afandri di wilayah Salatiga, Jawa Tengah.

Baca juga: Uang Palsu Banyak Beredar, Pedagang Pasar Pagi Salatiga Resah

 

Dia yang tergabung dalam kelompok tersebut selama enam bulan, mengedarkan uang palsu di Pasar Pagi Bandungan.

"Sudah membeli uang palsu dari tersangka Andi Syahputra selaku admin grup sebanyak tiga kali, beli pakai uang asli Rp 500.000 mendapat uang palsu Rp 2 juta," kata Kapolres Salatiga AKBP Aryuni Novitasari, Jumat (29/12/2023) di Pendopo Mapolres Salatiga.

Tim Resmob Polres Salatiga yang bergerak cepat menangkap admin 9Naga, Andi Syahputra yang bertugas memosting dan menerima pesanan member.

"Dari hasil interograsi diketahui peredaran uang palsu ini dari Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat. Dia sudah beroperasi selama satu tahun, uang palsunya tidak untuk belanja hanya menerima pesanan dan diteruskan ke tersangka pembuat Ahmad Khoirul alias Naga," kata Aryuni.

Sementara Ahmad Khoirul selaku pemilik akun 9Naga, bertugas menerima orderan dari admin, mencetak dan membuat uang palsu.

"Dia sudah menjalankan bisnis ini selama kurang lebih satu tahun, hanya melalui dan menerima pesanan dari Andi Syahputra selaku admin grup 9Naga," jelas Aryuni.

Baca juga: Beli Motor Pakai Uang Palsu, 2 Warga Brebes Ditangkap

Aryuni mengungkapkan, uang dari hasil penjualan uang palsu tersebut digunakan tersangka untuk memenuhi hobinya bermain judi slot dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Kalau di tersangka utama ini, uang asli senilai Rp 1 juta ditukar uang palsu Rp 8 juta, uang palsu tidak untuk belanja, hanya membuat. Dia belajar membuat uang palsu dari tersangka yang masih dalam DPO bernama Iyor," ungkapnya.

Menurut Aryuni, dari para tersangka ini berhasil disita uang palsu siap edar sebanyak Rp 185.700.000.

"Mereka mengedarkan uang palsu secara online, karena tinggal di kota terpisah. Barang bukti yang disita berupa perangkat komputer, printer, lem, palu, cat semprot, dan tinta," terangnya.

"Pelaku akan dikenakan Pasal 36 ayat 3 Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dengan ancaman hukuman 15 tahun dan denda paling banyak Rp 50 miliar," jelas Aryuni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Cerita Nenek Hasinah, Guru Ngaji yang Kumpulkan Uang di Bawah Bantal untuk Naik Haji

Regional
Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Polisi Serahkan Anggota KKB Pimpinan Egianus Kogoya ke Jaksa

Regional
Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut 'Jebakan Batman'

Ragu Maju di Pilkada Banten 2024, Wahidin Halim Takut "Jebakan Batman"

Regional
Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Uji Coba BRT Trans Banten Mulai Juni, Penumpang Digratiskan 7 Bulan

Regional
Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Kandang Ternak di Ambarawa Terbakar, 7.000 Anak Ayam Hangus Dilalap Api

Regional
Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Dua Pengamen Tewas Usai Duel Maut di Prambanan, Polisi Kejar Terduga Pelaku

Regional
Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Viral, Istri Cekik Suami di Temanggung, Begini Cerita Warga

Regional
Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Pelaku UMKM Dompet Tenun Badui Kewalahan Layani Pelanggan

Regional
Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Mengintip Rumah Adaptif untuk Atasi Persoalan Banjir Rob Demak

Regional
Duduk Perkara Hoaks ODGJ 'Dijual' Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Duduk Perkara Hoaks ODGJ "Dijual" Jadi PSK di Jember, Tetangga Dilaporkan ke Polisi

Regional
Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Kritik Uang Kuliah, Mahasiswa Universitas Riau Dilaporkan Rektor ke Polisi

Regional
Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Tim Penjinak Bom Brimob Sterilisasi Bandara dan Hotel Jelang Penahbisan Uskup Agung Kupang

Regional
Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Kejari Jayapura Eksekusi 4 Pelanggar Pemilu

Regional
Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Kekerasan Seksual Anak di Brebes Meningkat Setiap Tahun, Januari-April 2024 Tercatat 15 Kasus

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Mayat Pria Tanpa Identitas yang Ditemukan di Hutan Kateri Dikenali Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com