Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bima Ancam Cabut Izin Kafe yang Buka di Atas Jam 11 Malam

Kompas.com - 28/12/2023, 13:18 WIB
Junaidin,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan menutup dan mencabut izin usaha kafe yang buka di atas jam 11 malam.

Kebijakan tersebut diklaim sebagai upaya untuk menekan aksi kriminalitas serta penyalahgunaan narkotika dan minuman keras.

"Kalau ada yang buka di atas jam 11 malam, ada miras di dalamnya langsung saya gembok itu kafe. Cabut izinnya ndak boleh beroperasi," kata Pj Wali Kota Bima, Mohammad Rum saat ditemui Kamis (28/12/2023).

Baca juga: 1 Perawat Tertembak Saat Bentrok Warga di Bima NTB

Rum mengungkapkan, langkah ini diambil pihaknya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang Pemilu 2024.

Selain itu, tindakan tegas ini juga sebagai upaya menyelamatkan generasi muda dari pengaruh minuman keras dan narkotika.

Pasalnya, masih banyak persoalan lain di wilayah ini yang perlu dientaskan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Salah satunya, masalah kemiskinan ektrem.

Baca juga: IRT di Bima Ditemukan Tergantung di Hutan, Diduga Depresi

"Jadi kalau kita lawan hal begini jangan lembek-lembek, harus tegas karena masih banyak hal lain yang harus kita perhatikan juga," jelasnya.

Larangan kafe buka di atas jam 11 malam, sambung dia, diberlakukan bukan karena ada libur Natal dan Tahun Baru 2024.

Penertiban ini sudah berjalan dua bulan terakhir dan rencananya akan berakhir setelah Pemilu 2024.

"Dengan bukanya kafe terlalu larut akan menimbulkan potensi ada miras dan narkoba, itu saja masalahnya. Kemungkinan ini sampai Pemilu," kata Rum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com