Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit di Nunukan Tembus Rp 240.000 Per Kg, Penjual Kuliner Mengeluh

Kompas.com - 22/12/2023, 18:08 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Jelang Natal dan Tahun Baru 2024, harga cabai rawit di Nunukan, Kalimantan Utara, melonjak hingga Rp 240.000 per kg.

‘’Sudah hampir seminggu harga cabai sampai Rp 200.000an. Itu yang cabai dari sebelah (Malaysia). Kalau yang lokal, harganya justru lebih mahal,’’ujar salah satu penjual kuliner Nunukan, Lutfi, Jumat (22/12/2023).

Meski harga cabai melambung tinggi, Lutfi mengaku tidak berani menaikkan harga jualannya. 

Baca juga: Jelang Nataru, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp 100.000 Per Kg

Pria yang menjual makanan olahan bebek, ayam, dan lele goreng mengakali pembuatan sambal, dengan mencampurnya dengan cabai merah atau cabai keriting.

‘’Kita kira-kira saja ukuran cabai yang dipakai campuran. Karena itu pengaruh di cita rasa. Coba kalau di Nunukan ada perkebunan cabai atau petani cabai, enggak akan ada kenaikan harga sampai lebih Rp 200.000, dari harga normal Rp 20.000 per kg,’’keluhnya.

Pengusaha ayam kalasan, Sumi, juga mengeluhkan harga cabai yang melambung tinggi.

Harga cabai asal Sulawesi Selatan, selalu saja naik jelang tahun baru. Dari harga Rp 20.000, naik ke Rp 60.000, terus merangkak di harga Rp 70.000, dan mencapai Rp 80.000.

‘’Kita kan bergantung pada pengiriman melalui jalur laut. Jadi kondisi ombak dan fenomena tahunan mempengaruhi lonjakan harga,’’kata Sumi.

Mulai lima hari terakhir, harga cabai juga kembali melonjak hingga Rp 200.000 per kg. Bahkan ada yang menjual dengan harga Rp 240.000 per kg.

Perbedaan harga juga bergantung pada kualitas cabai rawit. Biasanya, warga akan mengandalkan cabai lokal dan cabai asal Tawau Malaysia, ketika pasokan cabai dari Sulawesi terhenti.

‘’Harga di pasar pasar sekarang sudah lebih Rp 200.000 per kg. Bahkan saya belanja di Pasar Jamaker, cabai kualitas bagus, dihargai Rp 240.000,’’imbuhnya.

Sumi juga mengaku tak berani menaikan harga dagangan karena takut pelanggannya kabur. 

‘’Sebenarnya kami yang pemilik warung dan butuh cabai setiap hari juga mengeluh. Tapi pelanggan itu kalau kita naikkan juga complain,’’kata dia.

Selain karena momen Nataru, dia mengatakan kenaikan harga cabai karena biaya transportasi yang tinggi.

‘’Kapal mengirim dari Sulawesi ke Nunukan itu juga naik biayanya. Belum harga tiket, pajak retribusi dan biaya pengiriman. Faktor itu berpengaruh pada naiknya harga cabai dan semua barang yang didatangkan dari luar Nunukan,’’kata dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Tersangka Pembunuh Waria di Sukabumi Ditangkap di Bus Menuju Bogor

Regional
Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Banjir Rob Menyulap Hamparan Sawah di Pesisir Demak Menjadi Lautan

Regional
Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Daftar ke Partai Nasdem, Sinyal Deny Indrayana Kembali Bertarung di Pilkada Kalsel

Regional
Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Jadi yang Terparah, Banjir Rob di Pesisir Jateng Diprediksi Terjadi hingga Akhir Mei

Regional
Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Dugaan TPPO di NTB, Jebolan Ajang Pencari Bakat Nasional Jadi Tersangka

Regional
Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Kesaksian Tagana Lubuklinggau, Bukan soal Uang tapi Selamatkan Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com