Pihak rumah sakit akan berkunjung ke rumah duka menyampaikan belasungkawa.
"Karena bagaimana pun rumah sakit sangat bertanggungjawab soal pasien yang dirawat, intinya ini menjadi pelajaran yang berharga dan nantinya ini agar kita bisa meningkatkan pelayanan yang lebih baik," ujar dia.
Baca juga: Ibu di Indramayu Meninggal, Syok Ketahui Anaknya Jadi Korban Perkosaan
Sementara itu Tarsun (30), suami Kartini berharap polisi bisa mengusut tuntas kematian istri dan anaknya saat persalinan.
Saat kejadian, pihak keluarga sempat melakukan siaran langsung di media sosial hingga akhirnya kematian Kartini dan bayinya viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 21 menit 16 detik yang beredar tersebut, Tarsun hanya mampu terduduk lemas sembari bercucuran air mata.
Saat melakukan melapor ke polisi didapingi pengacar, terlihat kesedihan di raut Tarsun, pria yang baru saja kehilangan istri dan anak pertamanya itu.
"Pas sampai RS MA Sentot Patrol itu sama sekali gak dilayani, sampai 2-3 jam baru ditangani, itu juga sebentar," ujar dia saat ditemui di Polres Indramayu.
Baca juga: Ibu di Indramayu Meninggal Setelah Tahu Putrinya yang SD Diperkosa Empat Anak Jalanan
Tarsun pun berulangkali mengungkapkan kekecewaannya kepada pihak rumah sakit.
Suti, saudara korban yang sekaligus perekam video juga ikut menjelaskan. Selain pelayanan yang buruk, penanganan yang dilakukan tiga bidan rumah sakit tidak baik.
"Kan awalnya vagina (korban) bengkak, korban itu juga sudah gak kuat, saya bilang ke tiga suster, bu sudah bu sesar saja kasihan," ujar dia.
Namun permintaan keluarga tidak ditanggapi sama sekali. Bidan yang menangani korban tetap memaksa agar korban melahirkan secara normal.
Ia menceritakan, kala itu Suti mengaku sudah tak kuasa melihat kondisi korban dan memutuskan keluar ruangan.
Setelah penanganan, darah bercucuran dari vagina korban.
Baca juga: Bocah Kelas 6 SD di Indramayu Diperkosa Sekelompok Anak Jalanan, Korban Juga Dicekoki Miras
Tarsun menceritakan, tindakan buruk lainnya juga terjadi saat kepala bayi sudah keluar setengahnya.
Saat itu oleh bidan, tali pusar bayi langsung dipotong hingga membuat anak pertamanya yang baru lahir tersebut langsung meninggal dunia.
"Jadi nariknya itu gak pelan-pelan, perut istri saya ditekan langsung ditarik. Bayi saya meninggal duluan, selang 15 menit istri saya juga meninggal," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Ibu dan Bayi Meninggal Saat Persalinan, RSUD MA Sentot Indramayu Buka Suara, Sebut Sudah Sesuai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.