Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Sumbawa yang Kesulitan Air Bersih, Beli 3 Galon Per Hari hingga Jalan Belasan Kilometer ke Sungai

Kompas.com - 15/12/2023, 09:06 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Bencana hidrometeorologis yaitu cuaca ekstrem dan krisis air bersih saat musim kemarau semakin sering dirasakan warga sebagai dampak perubahan iklim.

Demikian disampaikan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbawa, Rusdianto.

“Ada 43 desa yang alami kekurangan air bersih saat musim kemarau. Kami sudah turun distribusi air dan hingga sekarang masih dilakukan,” kata Rusdianto.

Namun, keterbatasan sumber daya dan armada, dengan persebaran penduduk yang cukup luas pada 24 kecamatan, membuat pendistribusian air tidak bisa satu hari dalam satu desa.

“Kami bagi tim untuk distribusi air. Karena hanya ada 4 armada,” sebutnya.

Mendorong perencanaan, penganggaran dan pembiayaan akses kebutuhan air bersih bisa dilakukan forum PSDAT dengan skema pentahelix.

Baca juga: 4.089 Jiwa Warga di Sumbawa Barat Krisis Air Bersih Ekstrem

Artinya, menyatukan semua stakeholder di lingkup pemerintah daerah kabupaten, provinsi hingga keterwakilan pemerintah pusat di daerah NTB, akademisi, Forum DAS Provinsi NTB, Forum Penanggulangan Resiko Bencana Provinsi NTB, Kecamatan, Desa, kelompok perempuan, TP- PKK, Kelompok/komunitas, masyarakat pemerhati air, swasta dan lain-lain.

“PSDAT ini dibentuk di Kabupaten Sumbawa sesuai rekomendasi dari hasil riset kolaborasi yang dilakukan Monash University Australia dan Yayasan Plan pada 2022,” demikian disampaikan Provincial Coordinator NTB - Water for Women Project Yayasan Plan International Indonesia, Jatmoko, Kamis (14/12/2023).

Ia menyampaikan rangkaian workshop pengelolaan sumber daya air digelar untuk berkoordinasi dengan para pihak terkait.

PSDAT memastikan terwujudnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Berkesetaraan Gender dan Inklusi sosial di Kabupaten sumbawa hingga kebutuhan dan akses layanan dasar terhadap kebutuhan air terpenuhi tanpa terkecuali atau dikenal dengan istilah no one left behind yang didukung pengelolaan sumber daya air.

“Proses yang kami lakukan kemarin melalui 5 pilar PSDAT yaitu perkuat konservasi sumber daya air, pemanfaatan sumber daya air, manajemen daya rusak, sistem informasi sumber daya air (SISDA), peranan masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumber daya alam,” sebut Koko, sapaan akrabnya.

Selanjutnya, pertemuan ini digagas untuk mendapatkan masukkan. Memperkuat rencana aksi kolaborasi ke depan untuk bergerak bersama.

Baca juga: Warga Karimunjawa Khawatir Keberadaan Tambak Udang Picu Krisis Air Bersih

Fasilitator PSDAT, Ludji Michael Tiwi Kaho, Dosen Universitas Nusa Cendana Kupang mengatakan, kekeringan hidrometeorologis di Sumbawa dalam kategori sedang tetapi bisa ke arah risiko tinggi jika tidak dilakukan mitigasi.

Materi itu disampaikannya di hadapan anggota PSDAT Sumbawa.

Menurutnya, risiko tinggi terkait dengan jumlah mata air yang terdapat di kawasan Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti salah satunya DAS Batulanteh bisa bertambah atau berkurang bergantung pada faktor alam dan penduduk yang berada di sekitar kawasan.

Melalui kearifan lokal masyarakat, pemerintah bisa mendorong agar terus menjaga kelestarian alam yang mempengaruhi daur hidrologi sehingga ketersedian sumber daya alam berupa air akan tetap terjaga.

“Bagaimana upaya kita bersama agar masyarakat di hulu menjaga sumber mata air sehingga hilir bisa teraliri air,” kata Michael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Cerita Siswa SMA di Ende Tiap Hari Belajar Tanpa Meja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com