Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Sumbawa yang Kesulitan Air Bersih, Beli 3 Galon Per Hari hingga Jalan Belasan Kilometer ke Sungai

Kompas.com - 15/12/2023, 09:06 WIB
Susi Gustiana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga kampung nelayan Ai Bari Dusun Bajo, Desa Kukin, Kecamatan Moyo Utara, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kesulitan akses air bersih setiap musim kemarau.

Dampak fenomena perubahan iklim El Nino, membuat warga kampung nelayan seperti Ai Bari merasakan musim kemarau lebih panjang.

“Tahun kemarin bulan 12 curah hujan sudah merata dan intensitasnya sering. Berbeda banget sekarang ini puncak-puncaknya kekeringan,” kata Juwita (41) saat ditemui Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Krisis Air Bersih, 336 KK di Kediri Andalkan Suplai Pemerintah

Memang, faktanya demikian. Hujan belum merata di wilayah tersebut dan intensitasnya jarang.

“Iya, hujan masih jarang turun di sini. Padahal air hujan biasanya kami tampung sebagai sumber air bersih yang bisa digunakan untuk masak,” kisahnya.

Krisis air bersih dan sanitasi masih menjadi salah satu momok bagi para wanita termasuk anak perempuan. Pasalnya, mereka yang biasanya mencari air untuk kebutuhan rumah tangga.

Sementara itu para suami dan anak laki-laki mencari ikan di laut sebagai sumber penghasilan keluarga.

Peran perempuan seringkali diabaikan dan kurang terdokumentasikan dengan baik perihal efek dari perubahan iklim.

Kampung pesisir Ai Bari termasuk wilayah yang rawan air bersih. Hanya beberapa warga menggunakan air sumur yang rasanya asin untuk keperluan mandi, mencuci, dan lain-lain.

Sedangkan air bersih digunakan warga untuk keperluan minum dan memasak dibeli dengan harga Rp 5.000 per galon.

“Saya beli tiga air galon dengan harga Rp 15.000 per hari. Karena kemarau ini semakin panas, kami jadi sering dehidrasi dan minum air putih lebih banyak,” cerita Juwita.

Jika musim hujan, ia hanya beli air galon satu kali dalam tiga hari dengan harga Rp 5.000 untuk kebutuhan minum. Sebab, kebutuhan memasak ditampung dari air hujan.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, 5 Dusun di Jombang Alami Krisis Air Bersih

“Kami punya bak penampung air hujan. Tapi sekarang belum bisa digunakan dulu masih tunggu hujan turun,” ucapnya.

Menurut Juwita, ada bantuan distribusi air bersih dari pemerintah BPDB maupun kepolisian tetapi tidak tiap hari.

“Ada bantuan air bersih kemarin. Tapi tidak tiap hari. Kadang satu minggu dua kali selama puncak musim kemarau ini. Kalau sudah tidak ada bantuan maka kami beli,” jelasnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com