Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan di NTB

Kompas.com - 07/12/2023, 12:28 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi Zainul Abdul Majid mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan di wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

Peringatan dini tersebut terhitung sejak Kamis (7/12/2023) hingga Sabtu  (9/12/2022) mendatang.

"Potensi terjadinya hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang dengan arah dari tenggara Barat Daya dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 kilometer per jam," kata parkirawan BMKG stasiun meteorologi Zainul Abdul Majid Aprilia, Kamis (7/12/2023).

Baca juga: BMKG Beri Peringatan Kondisi Cuaca Ekstrem di Natuna

 

Adapun wilayah yang terdampak pada tiga hari ke depan yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Sumbawa, Bima, Kota Bima, dan Dompu.

Dengan potensi terjadinya cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk waspada potensi bencana alam. 

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada genangan air, banjir, longsor, angin kencan dengan potensi pohon tumbang," kata Aprilia. 

Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai.

"Waspada tinggi gelombang mencapai kurang lebih dua meter, di selat lombok bagian, selat alas bagian selatan, selat sape bagian selatan  dan samudera Hindia Selatan," kata Aprilia. 

Sebelumnya, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan banjir di empat desa di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (05/12/2023).

Diketahui hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut terjadi sejak tengah malam hingga pagi hari.

Keempat desa yang terdampak banjir adalah Desa Sekotong Tengah, Desa Taman Baru, Desa Persiapan Empol, dan Desa Persiapan Pengantap.

"Banjir terjadi karena intensitas hujan yang tinggi. Selain itu, saluran air yang mampet dan sungai yang tidak dapat menampung debit air yang tinggi juga menjadi penyebab banjir," kata Kapolsek Sekotong Iptu I Ketut Suriarta melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Gempa M 6,4 di Halmahera Terasa hingga Sulut, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Banjir menyebabkan beberapa rumah warga tergenang air hingga setinggi 50 centimeter. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Namun demikian kami bersama masyarakat turun langsung Dalam upaya pembersihan sampah yang mampet di sungai. Untuk mempercepat menyurutnya genangan banjir tersebut,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata: Mas Dhito Ajak Masyarakat Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata: Mas Dhito Ajak Masyarakat Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Bocah SD di Baubau Terekam CCTV Mencuri Kotak Amal, Uangnya untuk Beli Makan

Regional
Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan 'Stunting'

Pemprov Babel Luncurkan Gerakan Eliminasi Kemiskinan dan "Stunting"

Regional
Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Jokowi ke Sumbar Besok, Kunjungi Korban Banjir Lahar di Agam dan Tanah Datar

Regional
Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Kronologi Guru di Jombang Jadi Tersangka Usai Siswa Cedera karena Bermain di Kelas

Regional
Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Sudah 9 Nama Daftar Pilkada di PKB Brebes, Siapa Saja Mereka?

Regional
Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Komplotan Pencuri Motor Matik di Batam Ditangkap, Pelaku Pakai Atribut Ojol

Regional
Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Walkot SHJW Berikan Masukan Saat Dampingi Pj Nurdin Tinjau Berbagai Fasos dan Fasum

Regional
Marah Dipanggil 'Dilan', Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Marah Dipanggil "Dilan", Pemuda di Tarakan Aniaya Teman hingga Tewas

Regional
Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Sumsel Siapkan 29.000 Sapi dan 45.000 Kambing untuk Hewan Kurban

Regional
Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Pemkot Bengkulu Anggarkan Rp 20 Juta untuk Cetak Karcis Parkir

Regional
Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Hendak Dikirim ke Kalimantan, 19 Tenaga Kerja Ilegal asal Lembata Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com