KOMPAS.com - Proses rekrutmen ASN akan dirancang menjadi tiap tiga bulan sekali.
Hal ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas.
Selain itu, maling motor yang sempat viral di media sosial karena mencuri di Balai Kota Semarang berhasil ditangkap.
Pelaku terekeman CCTV ternyatra seorang residivis kasus pencurian.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com. Berikut ini lima berita populer Nusantara yang dirangkum pada Rabu (6/12/2023).
Menteri PAN-RB, Abdullah Azwar Anas mengungkap, jarak singkat dari setiap rekrutmen tersebut mengacu tujuh agenda reformasi dan transformasi sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.
Pertama, transformasi rekrutmen dan jabatan ASN, jadi ke depan rekrutmen tidak ritual dua atau satu tahunan karena tiap tiga bulan akan ada rekrutmen ASN," kata Azwar Anas saat membuka RBXperience 2023 di Kabupaten Badung, Bali, Selasa (5/12/2023), seperti dikutip Antara.
Baca juga: Menpan-RB: Ke Depan Tiap 3 Bulan Akan Ada Rekrutmen ASN
Menpan-RB memberikan contoh kondisi sebelumnya. Misalnya, Januari ada pegawai yang pensiun dan dua tahun kemudian baru merekrut kembali ASN maka yang terjadi ialah pengangkatan tenaga honorer.
Pihaknya pun akan mendata siapa saja pegawai yang pensiun dan merekrut ASN dalam waktu singkat.
"Jadi dari sekarang bisa didaftar siapa yang pensiun, kita akan rekrut tiga bulan sekali, kita sedang koordinasi tingkat tinggi dengan kementerian/lembaga, sehingga yang kosong tidak diisi honorer, tapi langsung ASN," kata dia.
Baca juga: Maling Motor di Balai Kota Semarang yang Viral Tertangkap, Ternyata Seorang Residivis
Kanit Resmob Polrestabes Semarang, Iptu Dani Andreas Butar Butar mengatakan MAF ditangkap di daerah Tlogosari, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
"Iya sudah ditangkap kemarin malam jam 20.00 WIB, di Tlogosari depan apotek," ujar Dani saat dihubungi wartawan, Selasa (5/12/2023).
Deni mengungkapkan pelaku sengaja datang dari Magelang ke Semarang untuk berjalan-jalan dan mencari sasaran. Setibanya di Balai Kota Semarang, pelaku menemukan motor terparkir dengan kunci yang masih tertempel tanpa penjagaan.
"Jadi dia itu dari Magelang jadi ke Semarang untuk jalan-jalan naik BRT terus jalan-jalan ke balai kota lihat ada motor di depan pintu, korban ternyata ada di pos sedang istirahat. Tapi memang kunci masih ada di motor oleh pelaku langsung dibawa pergi," jelas dia.
Mengetahui adanya celah, terlihat dalam rekaman CCTV sang pelaku menengok sekeliling Balai Kota.